URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 412 users
Total Pengunjung: 6224559 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BAJU BARU TAK HARUS DICUCI  
Penulis: Pejuang Islam [ 11/7/2020 ]
 
BAJU BARU TAK HARUS DICUCI

Taishiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi

Bagaimana sikap kita, kalau membeli baju baru. Apakah baju baru yang kita beli harus dicuci dulu, karena kita tidak tahu misalnya apakah kena najis atau bagaimana lah gitu ?

Maka para ulama berpendapat: Termasuk dari bid`ah yang tidak baik itu, kalau kita was-was atau suuddzan, misalnya kita membeli baju, kemudian kita katakan “Wah mungkin baju ini najis, kalau begitu akan saya cuci dulu !”.

Keyakinan yang seperti ini tidak boleh.

Kita harus menghukumi segala sesuatu itu secara dhahir.

اَلْإِسْلَامُ يَحْكُمُ بِالظَّوَاهِرِ

Islam itu menghukumi sesuatu dengan yang dhahir.

Kalau misalnya baju baru tersebut tampaknya sudah bersih dan bagus, maka tidak boleh kita menghukuminya sebagai baju najis. Jadi sebaiknya langsung dipakai.

Tapi andaikata kita tahu persis, baju tersebut ada kemungkinan najis, misalnya tatkala kita membeli, ternyata di tumpukan baju yang akan kita beli itu ada kencing atau kotoran tikus, maka kita boleh mengatakan “Rasanya baju ini kena kotoran tikus, jadi harus saya cuci !”

Maka dengan adanya indikasi seperti ini, jadi boleh kita cuci sebelum dipakai. Apalagi jika tampak ada ‘ainiyah najasah, ada dzatnya barang najis dan kita tahu persis, atau misalnya diberitahu oleh penjualnya.

“Pak, apa yang Bapak beli dari baju itu, kemarin saya lihat sendiri bahwa ada tikus yang kencing di situ, kalau Bapak mau ambil, silakan dicuci !”

Kalau kita yakin dengan keterangan dari penjualnya, maka secara hukum fiqh, di saat itulah kita diperintahkan untuk mencucinya sebelum dipakai.

Tapi kalau barang baru yang tidak ada indikasi terkena najis, ya tidak perlu dicuci, karena kalau dicuci, termasuk bid`ah yang tidak bagus.

Apalagi kalau setiap beli apa-apa, selalu ragu-ragu dan mengatakan, “Wah jangan-jangan barang ini terkena najis !"

Sikap seperti ini yang tidak boleh. Jadi setiap beli barang baru, kalau tidak ada indikasi kuat terkena najis, maka harus kita hukumi suci, dan hendaklah langsung dipakai dengan asas husnuddzan.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam