|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 7 users |
Total Hari Ini: 304 users |
Total Pengunjung: 6224424 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
MUSA vs MUSA |
Penulis: Pejuang Islam [ 11/7/2020 ] |
|
|
MUSA vs MUSA
Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi
Di zaman Fir`aun atau Ramses II, ada 2 nama orang yang sama, dan keduanya sama-sama terkenal yaitu nama Musa. Yang satu adalah Nabi Musa yang satu lagi adalah Musa Samiri.
Uniknya, Nabi Musa AS itu sejak kecil diadopsi anak oleh Fir`aun. Kita tahu sendiri bahwa Fir`aun ini orang kafir yang mengaku sebagai tuhan.
Sedangkan yang satu lagi adalah Musa Samiri.
Siapa Musa Samiri?
Yaitu seorang anak kecil yang saat itu sebagaimana nasib bayi-bayi lelaki lainnya, yang diancam oleh Fir`aun untuk dibunuh.
Maka Musa Samiri ini oleh orang tuanya disembunyikan di suatu gua, tapi Allah SWT menghendaki bahwa Musa Samiri ini dipelihara oleh Malaikat Jibril.
Nah, dalam permasalahan yang akan saya sampaikan, anehnya Nabi Musa AS yang dipelihara mulai kecil sampai besar oleh Fir`aun yang kafir bahkan mengaku sebagai Tuhan itu, justru menjadi orang yang shaleh bahkan diangkat menjadi seorang nabi dan rasul, itulah Nabi Musa AS.
Sedangkan yang aneh lagi, namanya Musa Samiri ini justru saat dewasa menjadi orang kafir, bahkan dialah yang memprakarsai pembuatan patung anak sapi, tatkala Nabi Musa AS munajat kepada Allah, yang Allah SWT saat itu berbicara langsung kepada Nabi Musa
وَكَلَّمَ اللهُ مُوْسَى تَكْلِيْمَا
"Dan Allah berfirman kepada Nabi Musa dengan benar-benar firman yang didengarkan."
Tapi, di saat itu pula si Musa Samiri ini justru mengajak orang-orang Bani Israel, untuk membuat patung dari emas untuk disembah.
Patung tersebut di dalam riwayat dikatakan bisa bergerak-gerak, tapi menurut pendapat yang lain dikatakan, caranya Musa Samiri membuat patung itu dengan metode tertentu, seperti diberi lobang, diberi benang, atau diberi suatu alat yang bilamana ada angin masuk ke situ maka dapat berbunyi.
Kalau di Jawa Timur ada yang namanya Layangan Sowangan atau layang-layang Sowang yaitu layang-layang yang besar, kemudian diberi tali sedemikian rupa, lantas dinaikkan ke udara sehingga terdengar suara yang kencang dari bawah, kira-kira sapi bikinan Musa Samiri ya seperti itu.
Jadi Musa Samiri orangnya cerdas, tapi masalahnya justru ia mengajak Bani Israel kepada kekafiran, yaitu menyembah berhala sapi, dan tidak menyembah Allah.
Aneh, Musa Samiri yang mulai kecil dipelihara oleh Malaikat Jibril justru menjadi kafir.
Hikmahnya apa?
Hikmahnya bahwa seseorang itu pertama untuk menjadi baik adalah membutuhkan hidayah dari Allah SWT.
Kedua, lingkungan dan pergaulan itu sangatlah penting.
Menurut suatu riwayat, memang Nabi Musa, lingkungan beliau mulai kecil sampai menginjak dewasa ini, lingkungan tidak baik karena ada Fir`aun.
Tapi tatkala sudah dewasa maka Nabi Musa berinteraksi dengan orang-orang yang baik.
Beda dengan Musa Samiri, Musa Samiri ini tatkala mulai remaja atau tumbuh dewasa justru berinteraksi dengan orang-orang yang jahat.
Maka orang yang bergaul dengan orang baik, akan menjadi baik, dan orang yang bergaul dengan orang jahat juga akan menjadi jahat pula.
Itulah makna di dalam hikayat tentang dua nama Musa yaitu Nabi Musa AS yang dirahmati oleh Allah, dan Musa Samiri yang dilaknat oleh Allah SWT.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|