IMAN vs ATHEIS
Luthfi Bashori
Untuk membedakan apakah seseorang itu beriman kepada adanya Allah sebagai Tuhan bagi seluruh alam semista, dengan orang yang berkeyakinan Atheis yaitu tidak bertuhan, maka perlu diadakan test case, dengan menyodorkan pertanyaan kepada keduanya tentang kalimat La ilaha illahllah. Orang beriman pasti akan senang membacanya, sedang orang Atheis akan mengingkarinya, bahkan merasa kepanasan saat mendengar kalimat La ilaha illallah dikumandangkan.  Â
Shahabat Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, âPerbaruilah imanmu.â Seorang shahabat lalu berkata, âYa Rasulullah, bagaimana kami memperbaharui iman kami?â Nabi Muhammad SAW menjawab, âPerbanyaknya mengucapkan: La ilaha illallah.â (HR.
Ahmad dan Thabrani).
Kelak orang yang beriman akan mendapatkan perlindungan dari Allah, sebagaimana kaum Atheis pengingkar Ketuhanan Allah itu pasti akan disiksa. Kaum Atheis itu menolak keyakinan adanya Tuhan secara personal, karena menurut mereka Tuhan itu tidak pernah dapat dibuktikan keberadannya secara kasat mata.
Adapun tentang keutamaan La ilaha illallah ini, dalam hadits Qudtsi Allah menerangkan, âLa ilaha illallah adalah benteng-Ku dan orang yang membaca La Ilaha Illallah berarti masuk ke dalam benteng-Ku. Sementara orang yang masuk dalam benteng-Ku akan aman dari siksaan-Ku.â
Tentu saja kalangan kaum agamawan, akan selalu menyampaikan berita keagamaan itu secara lengkap, baik itu hal-hal yang terkait keduniaan yang kasat mata, maupun hal-hal yang ghaib dan tidak mungkin diraba oleh pancaindra manusia, karena terkait dengan keyakinan hati, seperti keberadaan Allah, hari Qiamat, Surga, Neraka dan sebagainya.
Termasuk dari keimanan yang sempurna adalah meyakini apa yang diriwayatkan oleh shahabat Abi Said Al-Khudri RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda, âNabi Musa AS berkata, âWahai Tuhanku, ajarilah aku bacaan untuk berdzikir dan berdoa kepada-Mu.â Allah lalu berkata, âWahai Musa, katakanlah: La ilaha illallah.â Nabi Musa AS lalu berkata, âWahai Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan ini.â Allah berkata, katakanlah: Laa ilaha illallah.â Musa mengucapakn, âTiada Tuhan selain Engkau. Sesungguhnya aku menginginkan sesuatu supaya Engkau khususkan aku dengan bacaan yang khusus.â Allah berkata, âHai Musa, seandainya langit yang tujuh dan bumi yang tujuh berada di satu sisi timbangan dan kalimat La ilaha illallah di sisi yang lain, niscaya semua itu kalah beratnya dengan kalimat La ilaha illallah.ââ (HR. An-Nasaâi dan Ibnu Hibban).