URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
IBADAH HAJI ITU MULIA, JANGAN EMBAT DANANYA ! 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/6/2020 ]
 
IBADAH HAJI ITU MULIA, JANGAN EMBAT DANANYA !

 Luthfi Bashori


Di samping sebagai rukun Islam yang ke lima, banyak hadits Nabi yang menerangkan betapa mulianya ibadah haji. Hingga umat Islam tidak segan-segan menabung sedikit demi sedikit, terutama bagi masyarakat yang ekonominya kelas menengah ke bawah.

Demi keimanan yang kuat, mereka sedikit demi sedikit menyimpan uang hasil kerja keras peras keringat, dengan harapan agar dapat berangkat ibadah haji. Itupun kalau sudah membayar ketentuan dana ONH, mereka masih harus menunggu tahunan karena menyesuaikan pembatasan kuota pemberangkatan haji yang sangat membosankan.

Umat Islam sudah banyak yang tahu tentang kemuliaan ibadah haji, karena itulah mereka berusaha keras agar dapat melaksanakan kewajiban rukun Islam yang ke lima itu.

Dari sekian banyak keutamaan ibadah haji yang hukumnya wajib bagi yang mampu, adalah seperti yang dikemukakan oleh Sayyidina Amr bin Ash RA: “Ketika Allah menetapkan Islam di dalam hatiku, aku mendatangi Rasulullah SAW, dan aku berkata, ‘Ulurkan tanganmu supaya aku membaiatmu.’

Kemudian Rasulullah SAW mengeluarkan tangannya, namun aku menarik tanganku.

Lalu Rasulullah SAW bertanya, ‘Mengapa engkau, hai Amr?’

Aku menjawab, ‘Aku meminta syarat.’

Rasulullah SAW berkata, ‘Engkau meminta syarat apa?’

Aku menjawab, ‘Agar engkau mengampuni aku.’

Rasulullah SAW berkata, ‘Tidakkah engkau tahu bahwa Islam menghapus dosa-dosa sebelumnya, hijrah menghapus dosa-dosa yang sebelumnya, ibadah haji menghapus dosa-dosa yang sebelumnya.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, Sayyidina Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jihad orang dewasa dan anak kecil serta orang perempuan adalah haji dan umrah.” (HR. An-Nasa’i).

Nah, jika umat Islam sudah tahu keutamaan ibadah haji yang sangat luar biasa ini, tentu semakin kuat semangat untuk segera berangkat ke tanah suci Makkah. Bahkan tak jarang mereka harus mengikhlaskan sebagian barang miliknya untuk dijual, demi memenuhi pembayaran ONH sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Namun, kali ini umat Islam merasa was-was, karena ada oknum yang tidak mengenal apa itu dosa, justru berusaha menggunakan dana haji milik umat Islam itu untuk kepentingan politik. Termasuk yang merasakan was-was, tiada lain adalah penulis sendiri yang sudah terlanjur membayar ONH bersama istri sejak tahun 2014, itupun dengan cara menabung sedikit sedikit hingga terlunasi kewajiban membayar simpanan pokok untuk ONH.

Bahkan kini muncul pula ‘setan gundul’ (meminjam istilah Presiden Suharto untuk menjuluki oknum yang dianggap nakal), yang tidak peduli hukum haramnya meng-embat harta yang bukan menjadi milik pribadinya, misalnya dengan menghalalkan penggunaan dana haji demi pembangunan infra struktur yang bernilai politis, malahan sudah tidak mempunyai rasa malu sedikitpun saat meminta agar umat Islam mengikhlaskan dana hajinya dengan secara terang-terangan di depan publik.

Perlu diketahui, bahwa umat Islam itu dengan susah payah berusaha mengumpulkan harta sedidkit demi sedikit, agar dapat melaksanakan ibadah haji. Tapi, begitu mereka sudah setor ONH, ternyata ada raja tega yang menghalalkan dana haji milik umat tersebut, demi melenggangkan jabatan politiknya dengan berbagai macam modus.

Sungguh Terlalu !  

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam