URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SEMPURNANYA SHALAT SECARA FISIK & HATI 
Penulis: Pejuang Islam [ 13/6/2020 ]
 
SEMPURNANYA SHALAT SECARA FISIK & HATI

Luthfi Bashori


Al-Imam Al-Ghazali Rahimahullah berkata, “Perumpamaan orang yang hanya menegakkan bentuk shalat secara lahiriyah dan lalai dari hakikatnya yang batin, adalah seperti orang yang menghadiahkan seorang pelayan perempuan yang mati kepada seorang raja yang agung. Perumpamaan orang yang kurang dalam menegakkan shalat secara batiniyah, adalah seperti orang yang menghadiahkan kepada raja seorang pelayan perempuan yang buntung dan buta kedua matanya. Ia dan orang yang tersebut sebelumnya, akan mendapat hukuman dan siksaan dari raja disebabkan hadiahnya itu, karena keduanya ibarat menghina dan melecehkan kehormatan raja.”

Bentuk lahiriyah shalat, adalah harus sesuai ajaran fiqih, jika ingin shalatnya dianggap sempurna, maka wajib menegakkan semua rukun dan syaratnya secara sempurna pula.

Misalnya kewajiban berdiri, membaca Alfatihah, ruku’ dan sujud beserta bacaannya, serta amalan-amalan shalat lainnya yang diajarkan secara lahiriyah sebagai perbuatan fisik.

Adapun hakikat yang batin adalah seperti khusyu’, kehadiran hati dan kesempurnaan ikhlas, merenungkan dan memahami makna-makna bacaan dan amalan-amalan shalat lainnya yang secara batiniyah sebagai perbuatan hati.

Sebagian orang, ada yang sengaja meningalkan shalat secara lahiriyah, dengan asumsi bahwa dirinya lebih memilih untuk menunaikan shalat secara batiniyah. Jelaslah keyakinan seperti ini adalah pemahaman yang sesat, dan pelakunya termasuk dalam kategori aliran sesat, seperti perilaku kelompok Manunggali Kawulo Gusti (Menyatu Dengan Tuhan) yang ibadahnya hanya mengandalkan iling (ingat Allah dalam hati).

Kelompok ini umumnya merasa derajat mereka sudah mencapai tingkat yang paling tinggi secara hakikat, dan yang paling sempurna secara ma’rifat kepada Allah.

Bagaimana kelompok ini tidak dihukumi sesat, karena Rasulullah SAW sebagai manusia yang paling mulia di seluruh jagat raya saja, setiap hari tetap melaksanakan shalat secara fisik, apakah para pengikut Manunggaling Kawulo Gusti itu merasa derajatnya lebih tinggi daripada derajat Rasulullah SAW, hingga mereka berani meninggalkan shalat secara fisik?

Tentu berbeda bagi para pengamal shalat secara fisik, maka selagi mereka tetap melaksanakannya secara rutin dalam lima waktu, maka kewajiban syariat shalat itu telah tertunaikan. Untuk selanjutnya tinggallah melatih diri, bagaimana caranya agar setiap menunaikan ibadah shalat itu hatinya selalu hadir bersama Allah SWT.

Jika pelaksanaan rukun dan syarat shalat secara fisik dapat dipadukan dengan kekhusyu’an shalat secara hati, maka disitulah ia akan mendapati kenikmatan ibadah yang hakiki di hadapan Allah SWT.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam