URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 199 users
Total Pengunjung: 6224311 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MATA HATI KERIDLAAN  
Penulis: Pejuang Islam [ 11/6/2020 ]
 
MATA HATI KERIDLAAN

Taushiah: KH. Luthfi Bashori.
Transkrip video: Rizal Affandi.

Imam Assyafi`i berkata:

وعين الرضا عن كل عيب كليلة # ولكن عين السخط تبدي المساويا

Mata hati yang penuh ridla kepada seseorang itu akan melihat kekurangan orang lain sebagai mahkota (bukan suatu yang aib dan dimaklumi atau dimaafkan), akan tapi berbeda bilamana cara melihat seseorang dengan mata kebencian, maka (akan dicari-cari segala sesuatu yang ada pada orang yang dianggap musuhnya itu) penuh dengan kesalahan (walaupun yang disampaikan adalah suatu kebenaran).

Kita hendaknya dalam hidup di dunia ini, berupaya menjadikan hati kita ini penuh dengan mahabbah fillah wa lillah, didasari dengan rasa cinta kepada Allah SWT.

Sehingga sesuatu itu standarnya adalah standar Syariat, bukan standar apa yang kita mau-i, tetapi standar Al-Quran maupun Hadits dan ijma` para ulama sebagai bingkai dalam keyakinan kita, untuk menghadapi berbagai permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat.

Seperti ini yang seharusnya kita lakukan.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam