URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 191 users
Total Pengunjung: 6224303 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ANJURAN SEDERHANA DALAM RESEPSI PERNIKAHAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 8/6/2020 ]
 
ANJURAN SEDERHANA DALAM RESEPSI PERNIKAHAN

Luthfi Bashori


Sayyidah Aisyah RA mengatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebesar-besarnya berkah pernikahan adalah yang paling sederhana belanjanya.” (HR. Ahmad).

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat, dalam melaksanakan pernikahan untuk anggota keluarganya itu, lebih mendahulukan rasa gengsi diri dan keluarganya daripada melaksanakan kesunnahan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Khususnya yang tekait dalam urusan fasilitas dan suguhan walimah atau resepsi pernikahan. Maka mayoritas masyarakat di jaman sekarang beranggapan, bahwa yang paling mewah suguhan dan kemasan tempat resepsinya adalah yang paling mulia, karena beranggapan semakin mewah adalah yang paling dapat menghormati tamu undangan. Bahkan banyak yang mengatakan, suatu pernikahan yang paling banyak jumlah undangannya adalah yang paling afdhal dalam prosesi perkawinan. Padahal tidak demikian.

Banyak kejadian di tengah masyarakat, ada keluarga yang secara lahiriyah keadaannya tergolong berekonomi lemah, namun saat menyelenggarakan pernikahan, tiba-tiba terkesan sangat berlebihan. Mereka tidak peduli harus berhutang kesana kemari, yang berujung pasca acara pernikahan tersebut, terpaksa harus menjual barang-barang miliknya untuk melunasi hutang-hutangnya.

Padahal, alangkah afdhalnya, jika pelaksanaan resepsi pernikahan itu diadakan secara sederhana, sesuai kemampuan tanpa harus memaksakan diri, yang penting terlaksana secara hikmat. Biarlah jika ada orang lain yang meremehkan. Buat apa memperoleh pujian yang hanya sesaat, namun dipusingkan oleh belitan hutang yang harus dibayar sesudahnya. Karena resepsi pernikahan yang sedernaha itulah termasuk mengamalkan sunnah menurut Syariat.
 
Jika masih mempunyai dana berlebih yang dapat disisihkan, maka alangkah baiknya jika diberikan kepada pasangan kemanten baru itu, untuk memenuhi hajat kehidupan kedua mempelai ke depan. Barangkali saja dana tersebut akan dipergunakan untuk tambahan modal bekerja, dan ini jauh lebih bermanfaat dibanding hanya untuk memenuhi gengsi keluarga saat mengadakan resepsi pernikahan.  

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam