URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 6224162 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PRAKTEK LIBERAL  
Penulis: Pejuang Islam [ 8/6/2020 ]
 
PRAKTEK LIBERAL

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip video: Rizal Affandi

Liberal itu artinya bebas. Kalau liberal di dalam politik, berarti politik tersebut bebas tanpa aturan terkait dengan kenegaraan. Para politikus itu bebas, mau berbuat apa saja dan boleh dinisbatkan kepada pemerintahan.

Sedangksn liberal dalam dunia perdagangan/perekonomian, maka dunia perdagangan yang liberal ini tidak ada aturan. Setiap orang yang berjualan bisa menentukan harganya sendiri-sendiri, mau dinaikkan, mau diturunkan, tidak ada aturan. Bahkan diatur oleh Syariat pun tidak mau.

Jadi aturan perdagangan atau niaga, dalam perekonomian liberal itu dianggap tidak ada sama sekali. Artinya sama saja dengan “Apa mau gue”, kata orang sekarang.

Demikian juga di kalangan mereka yang anti Syariat, maka yang mereka maksud dengan Liberalisme dalam perdagangan adalah perekonomian yang tidak mau diatur oleh Syariat, mau menerapkan sistem ribawi pun dianggap bebas-bebas saja, dan seperti ini yang sekarang terjadi dimana-mana.

Demikian juga dalam banyak hal, di dalam kehidupan bermasyarakat, kalau namanya umat Islam itu seharusnya dibangun atas dasar aturan Syariat yang diturunkan oleh Allah (SWT) kepada Rasulullah (SAW) yang wajib diamalkan oleh seluruh umat Islam yang menjadi pengikut Rasulullah SAW, tapi kalau aliran Liberal itu tidak mau, kebanyakan apa yang mereka sukai akan mereka ambil, dan yang mereka tidak sukai, karena terikat dengan aturan Syariat, maka akan mereka abaikan, mereka tinggalkan, bahkan dengan berbagai kamuflase mereka berupaya untuk merubah aturan Syariat itu menjadi aturan yang sesuai dengan kepentingan manusia, khususnya manusia yang berpikiran liberal.

Begitulah yang namanya Liberalisme. Ini tentunya sangat merusak, baik itu merusak aqidah umat Islam. Kalau dalam kenegaraan, akan merusak tata kenegaraan, karena mereka tidak mau melaksanakan aturan negara yang telah baku.

Kalau di Indonesia, mereka itu tidak mau mengikuti UUD 45 atau Undang-Undang Kenegaraan, mereka tidak mau, dan segala macam yang terkait dengan aturan negara, mereka tidak mau.

Bahkan mereka mau merubah aturan yang sudah ada untuk disesuaikan dengan kepentingan diri sendiri. Itulah namanya perilaku orang-orang liberal.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam