URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 209 users
Total Pengunjung: 6224321 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Enyahkan Setan dari Otak Kita 
Penulis: Ustadz Dudy Akasyah, SAg., MSi. [20/9/2010]
 
Enyahkan Setan dari Otak Kita

 Ustadz Dudy Akasyah, SAg., MSi.


Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah, 2:168).

Saya pernah merasakan dimana otak di kepala terasa simpang siur. Masalah demi masalah terasa bertumpang tindih antara satu sama lain. Ibarat seutas benang yang berbelit-belit menjadikannya benang kusutyang tampaknya sulit diurai dan diluruskan kembali. Saya sudah mencoba untuk meluruskan benang kusut dalam otak, namun sukar sekali merapikannya kembali.

Kemudian aku (setan) akan mendatangi manusia dari muka, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri mereka. Dan Engkau (wahai Allah) tidak akan mendapati kebanyakan manusia bersyukur (taat) (QS. Al A\`raf, 7:17).

Mengesalkan, ketika saya mencoba menghindari pikiran yang satu, tiba-tiba muncul lagi pikiran lain. Ketika berusaha melupakan pikiran itu, muncul lagi pikiran berikutnya. Aneh, sebab hati sudah berjuang membersihkannya, tetapi otak di kepala tampaknya ada yang mengganggu sehingga penjernihan hati menjadi lebih sulit. Hal inilah yang banyak terjadi pada manusia sehingga meskipun mereka berjuang melakukan shalatyang intinya berjuang mengingat Allahnamun sangatlah sulit mencapai derajat “shalat khusyu.” Sebab, derajat “khusyu” hanya dapat tercapai manakala “hati” hadir dan “otak” juga ikut selamat dari gangguan syaitan yang terkutuk.

Antara Shalat, Hati, dan Otak

Tentu anda tahu dimana letaknya hati dan dimana pula letak otak. Segumpal daging yang bernama hati terdapat dalam rongga dada sedangkan otak merupakan gumpalan berwarna putih yang terdapat dalam kulit tengkorak kepala. Makhluk bernama syaitansemoga Allah mengutuknyadimana syaitan merupakan seteru utama manusia, gemar sekali menyerang manusia melalui otak terlebih dahulu. Ketika otak manusia berhasil mereka rusak barulah penyerangan ke dalam hati dilakukan. Setelah hati mereka taklukan, maka diungkapkan segala isi hatinya melalui perkataan mulut.

Ketika hati telah dikuasai syaitanini terjadi pada orang durhakahati memberi signal pada otak untuk melakukan reka perdaya, akal licik, dan tipu muslihat. Seorang pencuri yang sudah berittikad melakukan pencurian, mencoba “memutar otak” untuk mencari strategi agar aksi pencuriannya berjalan lancar. Ia berfikir memakai otak untuk mengelabui korban, membobol rumah dengan kunci palsu, beraksi di kala sepi dari orang-orang, dan sebagainya. Bagi orang durhaka seperti itu, sumber kejahatan berasal dari hati yang kemudian disampaikannya pada otak yang akhirnya membuahkan tingkah laku dan perkataan yang buruk.

Adapun bagi orang beriman, syaitan tidak akan mampu menyerang secara langsung pada hati sebab betapa ketatnya penjagaan hati mereka. Yang dilakukan syaitan adalah penyerangan melalui otak. Apabila orang beriman tersebut peka, maka pada saat itu pula ia berjuang mengusir syaitan dari otaknya. Namun, apabila seorang Mukmin lengah maka peluang masuknya syaitan ke dalam hati menjadi tinggi. Sebagai contoh, orang beriman akan melaksanakan shalat. Dalam hatinya ia bertekad bertemu dengan Allah melalui shalat khusyu. Seluruh jiwa dan raganya ia tujukan untuk menghadap Allah. Namun, ketika shalat mulai dilakukan, syaitan kembali berbuat onar. syaitan menyerang otak mukmin. Mukmin tersebut berusaha menghalau serangan syaitan dalam otaknya. Jikalau mukmin mampu menghalau syaitan dari otaknya maka dapat dipastikan mukmin tersebut mencapai shalat khusyu dan mukmin tersebut berhak menyandang derajat sebagai orang takwa.

Sesungguhnya orang-orang bertakwa apabila mereka ditimpa bisikan dari syaitan, mereka ingat kepada Allah. Maka pada saat itu pula mereka menyadari kesalahan-kesalahannya (QS. Al A\`raf, 7:201).

Semoga Allah mengampuni kita semua dan memberi bimbingan agar kita dapat mencapai derajat shalat khusyu. Melalui kekhusyuan shalat, ia menjadi sarana efektif pencegah tingkah-laku keji dan munkar dan dengan shalat pula kita beroleh kebahagiaan yang tinggi oleh sebab telah bertemu dengan Allah Yang Maha Penyayang.

Sungguh berbahagia orang beriman yang khusyu dalam shalatnya (QS. Al Mukminun, 23:1-2).

Orang Beriman menjaga Otak

Di dalam otak terdapat bermilyard-milyard urat saraf. Masing-masing urat saraf menyimpan data-data tentang kehidupan manusia yang bersangkutan. Data-data itu manakala terdapat dalam otak orang beriman menjadi semacam ilmu sehingga semakin mendekatkan dirinya pada Allah Yang Maha Perkasa. Seorang mukmin akan berupaya menjaga otaknya agar tidak diserang “virus” syaitani. Oleh sebab itu, tidak heran manakala seorang mukmin rajin memohon ampun pada Allah melalui istighfar. Ia juga rajin mengusir syaitan melalui ta\`awudz dan memproklamirkan dirinya sebagai musuh utama syaitan yang terkutuk.
Otak tidak boleh Dirusak Syaitan

Ketika setan menyerang otak, terasalah bahwa otak di kepala ini menjadi sakit, ngilu, dan melelahkan. Hal ini tidak boleh dibiarkan, melainkan dengan refleks setan harus dienyahkan dari otak kita. Jika dia membandel, usirlah dengan membaca ta\`awudz (aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk), ketika anda membaca ta\`awudz dengan khusyu, maka setan itu akan terpelanting dan dipaksa kabur dari tubuh kita. Jika anda ingin lebih menyiksa dan membakar mereka maka bacalah Ayat Kursi atau ayat di bawah ini:

Sesungguhnya orang-orang yang mengganggu pada mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak juga bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan baginya azab neraka yang membakar (QS. Al Buruj, 85:10).

Bersihnya otak merupakan kebahagiaan orang beriman sebab dengannya ia akan berfikir sederhana, simpel, dan jernih. Kesederhanaan pemikiran akhirnya hanya bertumpu pada satu ingatan, yakni mengingat Allah. Allah Dialah Pencipta manusia dari ketiadaan. Allah Dialah yang merajai hari kiamat. Allah Yang Maha Mulia akan bersama dengan orang beriman di negeri surga nan abadi.

Otak: Pintu Gerbang

Orang beriman senantiasa menjaga ketat hati dari segala noda sehinggaatas rahmat Allahhatinya semakin terjaga kokoh. Pintu gerbang kemudian berpindah pada otak. Lambat laun orang beriman mampu membina otaknya sehingga menjadi “benteng” efektif menghalau musuh utamanya yaitu setan. Sedikit saja setan menempelkan “jemarinya” ke benteng itu, tiba-tiba mereka menjerit merasakan panasnya otak beriman bagi setan terkutuk.

Jangan Takuti Setan

Orang beriman tidak takut pada setan. Seorang mukmin adalah ia yang “memproklamirkan” dirinya sebagai musuh utama syaitan. Dirinya tidak rela bersentuhan dengan makhluk terkutuk itu. Ibarat kotoran, setan adalah makhluk najis yang tidak boleh ada dalam hati dan otak orang beriman.

Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS. Al Baqarah, 2: 168).
Manusia adalah pimpinan di bumi sedangkan setan tidak mempunyai hak apapun menginjakkan kakinya di bumi ini. Allah Pencipta alam semesta telah mengutuk setan dengan kutukan yang keras. Dan orang beriman pun melaknat habis-habisan makhluk terkutuk yang satu itu. Semoga Allah menghancurkan dan membinasakan setan dengan siksa yang pedih.

Bahagianya Otak Sederhana

Kesederhanaan pemikiran otak hanya dapat tercapai dengan mengingat Allah. Saat ingat pada-Nya, maka terasa bahwa dunia ini kecil dan sebentar. Orang beriman memperoleh optimisme yang tinggi (tawakkal) atas turunnya pertolongan Allah dan derajat yang mulia. Melalui ingat pada Allah, maka teringat janji kemenangan Allah, kehidupan mulia, kenikmatan surga, dan menakutkannya api neraka. puncak dari kesederhanaan otak adalah shalat khusyu. Bersihnya hati dan otak merupakan prasyarat mencapai derajat shalat khusyu. Semoga Allah menganugerahi kita nikmatnya shalat melalui shalat khusyu.

Penutup

Insya Allah, sekarang, otak dan hati anda telah bersih. Alangkah bahagianya ketika jiwa ini jernih kembali. Mengingat Allah pun semakin syahdu. Sedikit demi sedikit shalat kita menuju pada derajat khusyu. Janganlah kita bermimpi Al Qur`an ini bisa tegak di muka bumi manakala hati kita masih belum bisa menerima ayat Al Qur`an. Bukankah Rasulullah saw bersabda bahwa jihad yang paling besar adalah melawan hawa nafsu.

Bukankah Allah memberi tahu bahwa musuh utama manusia adalah setan. Marilah kita enyahkan setan dari jiwa dan raga kita. Semoga Allah berkenan membimbing dan melindungi kita dari segala bisikan setan yang terkutuk. Amin.
Dudi Akasyah Ihsan, IRMAIS
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam