|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 61 users |
Total Pengunjung: 6224162 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
BEBERAPA SIKAP UMAT ISLAM DALAM MENGHADAPI COVID19 |
Penulis: Pejuang Islam [ 5/6/2020 ] |
|
|
BEBERAPA SIKAP UMAT ISLAM DALAM MENGHADAPI COVID19
Luthfi Bashori
Berikut ini berdasarkan analisa saya secara pribadi, terhadap perilaku dan sikap umat Islam di pelbagai belahan dunia, dalam menghadapi isu terbesar dewasa ini, yaitu terkait Virus Corona.
1. Tidak mengenal Covid19 kecuali hanya sebatas nama, jadi mereka tidak terpengaruh dengan adanya Covid19, umumnya orang lansia, orang pedalaman atau pedesaan.
2. Ada kalangan yang meyakini bahwa Covid19 adalah murni konspirasi global dari para politikus dan oligarki dunia, maka sikap dari kalangan ini merasa tidak perlu risau terhadap Covid19, karena menilai kasus Corona sebagai cerita fiktif belaka dan mereka memilih hidup secara normal, seperti tidak pernah ada Corona.
3. Covid19 adalah wabah yang mematikan, hingga dalam setiap waktu, mereka merasa harus menggunakan pakaian resmi cegah Corona, misalnya dengan menggunakan masker standar WHO, baju stelan khusus, Face Shield dan selalu menggunakan Hand Sanitizer secara teratur sesuai protokoler dunia.
4. Covid19 adalah penyebab situasi darurat, maka yang dipertimbangkan adalah hukum fiqih, seperti tata cara shalat berjama`ah di masjid atau acara ijtima` yang harus berjarak satu meter, atau bolehnya shalat Jumat di luar Masjid yang dilanjutkan i`adah shalat Dhuhur sebagai langkah ikhtiyathan (kehati-hatian). Sebagian kalangan ini ada yang lebih senang mengisolasi diri di rumah masing-masing dan membuat kegiatan yang positif seperti menikmati kumpul bersama keluarga, termasuk beribadah dan mengaji bersama anggota rumah, tanpa harus ikut hiruk pikuk perdebatan terkait dampak Corona. Saya sendiri berada di posisi ini.
Semua kelompok di atas, memiliki dasar masing-masing untuk menguatkan argumentasi dalam mempertahankan keyakinannya.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|