URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 62 users
Total Pengunjung: 6224164 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
YANG TERSISA, HANYA MENGHARAP SYAFA’AT NABI 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/6/2020 ]
 
YANG TERSISA, HANYA MENGHARAP SYAFA’AT NABI

Luthfi Bashori

Jika mengingat perkataan Khalifah Umar bin Khatthab, “Hitung-hitunglah amalan pribadimu sebelum (kelak) dihitung (di akhirat).”

Sudah selayaknya setiap orang mulai menghitung-hitung apa saja yang setiap hari dikerjakannya, baik itu perilaku yang baik semacam amal ibadah, entah itu berupa shalat, dzikir, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya, maupun perilaku yang buruk semacam maksiat, entah itu perbuatan dosa terhadap Allah, Rasul dan Syariat-Nya, atau dosa terhadap sesama manusia, seperti ghibah, menyakiti sesamanya, atau merusak kehormatan agama serta umat Islam, dan lain sebagainya.

Penulis sendiri merasa betapa banyak dosa-dosa yang selama ini terkumpulkan, jika dihitung banyaknya kewajiban terhadap ajaran agama yang belum mampu penulis kerjakan secara sempurna, belum lagi jika menengok pelanggaran terhadap larangan Allah dan Rasul-NYa, yang semua itu sering mengganggu pikiran penulis.

Namun, ada suatu hal yang menyebabkan penulis tetap selalu optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini, karena penulis masih meyakini adanya Syafa’at dari Rasulullah SAW, bagi umat Islam yang banyak menumpuk dosa.

Sebagaimana telah diriwayatkan dari Shahabat Ibnu Abbas RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Diletakkan bagi para nabi itu mimbar-mimbar dari cahaya, dan mereka duduk di atasnya. Tinggallah mimbarku yang tidak aku duduki. Aku tetap berdiri di hadapan Tuhanku, karena aku takut dibawa ke surga, sementara umatku tetap tinggal sesudah aku. Maka aku berkata: Ya Rabbi, umatku, umatku. Lantas Allah SWT berfirman: “Ya Muhammad, apa yang engkau inginkan dari Aku, untuk Aku lakukan terhadap umatmu?

Rasulullah SAW menjawab: “Ya Rabb, segerakan hisab mereka”. Kemudian mereka dipanggil, lalu dihisab. Di antara mereka ada yang masuk surga dengan rahmat-Nya, dan di antara mereka ada yang masuk surga dengan syafaatku. Aku terus memberi syafaat hingga aku diberi daftar orang-orang yang akan pergi ke neraka. Maka malaikat Malik penjaga neraka pun berkata: “Wahai Nabi Muhammad, sungguh engkau tidak membiarkan hukuman sedikit pun atas umatmu untuk kemarahan Tuhanmu !” (HR. Thabarani dan Baihaqi).

Dalam riwayat lain disebutkan, dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku memberi syafaat bagi umatku hingga Tuhanku Allah Tabaraka wa Ta’ala memanggilku. Allah berfirman: “Apakah engkau sudah puas, ya Nabi Muhammad?”. Aku menjawab: “Ya, wahai Tuahan, aku sudah puas.” (HR. Al-Bazzar, Thabrani, dan Ibnu Hibban dalam sahih-nya dan Al-Baihaqi).

Dari Sayyidina Abdullah bin Umar RA dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda, “Aku disuruh memilih antara syafa’at atau separuh umatku masuk surga. Maka aku memilih syafa`at, karena syafa’at itu lebih umum dan lebih cukup. Sesungguhnya syafa`at itu bukan untuk orang-orang mukmin terdahulu yakni salaf yang saleh, tetapi untuk orang-orang yang berdosa dan banyak bersalah serta namanya tercemar. (HR. Ahmad dan Thabarani).
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam