URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 60 users
Total Pengunjung: 6224161 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
LIBERAL BERBAJU TARZAN  
Penulis: Pejuang Islam [ 28/5/2020 ]
 
LIBERAL BERBAJU TARZAN

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip video: Rizal Affandi

Yang jadi masalah, ini ada kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL), mereka mengatakan: “Yang namanya aurat bagi setiap orang itu adalah sesuai dengan kepantasan masyarakat, namanya kearifan lokal. itu saja !"

Maka repot juga kalau kita mengatakan: “Setuju”.

Semisal, kan masih ada orang-orang yang hidup di hutan belantara, mungkin lebih mudah dikatakan “Tarzan”.

Tarzan ini tentunya pantas dengan pakaian khas-nya, kenapa?

Karena dia hidup di hutan, maka hanya dengan pakaian celana pendek yang sangat minim sekali, diikat begitu saja, tentu tidak mencukupi sebagai penututp aurat, tapi namanya juga Tarzan.

Kalau misalnya ada seorang muslim, ia pergi ke rumah Tarzan. Yaa... masak harus meniru berpakaian ala Tarzan, karena yang demikian itulah yang dinamakan "Kearifan Lokal", maksudnya sesuai dengan kebiasaan setempat.

Apakah memang begitu?

Kalau ditanya: "Kamu kok.. tidak menutup aurat?"

Kira-kira apa harus dijawab: "Ya iya lah, saya kan lagi pergi ke rumahnya Tarzan."

Kalau ada ibu-ibu muslimat yang pergi ke rumah Tarzan, kan bahaya kalau begini.

Kalau ibu-ibu ditanya, "Lho.. ibu-ibu ini gimana, kok nggak menutup aurat ?”

“Ya iya lah, kami juga kan sedang jadi Tarzan, Tarzan muslimat. Seperti ini.. kan sudah menutup aurat, menurut orang-orang Liberal ?" Jawab ibu-ibu muslimat.

Rusak apa tidak, paham seperti ini ?

Ya rusak... !

Mestinya gimana?
Kalau kita ketemu Tarzan, ya kita dakwahi:

“Hai Tarzan, ayo masuk Islam, ayo baca syahadat, Nah Tarzan.., besok aku bawakan baju yang pantas untuk seorang muallaf (muslim).”

Begitu mestinya, bukan orang Islam ikut-ikutan menjadi Tarzan, itulah ilmu orang-orang liberal.

Karena itu pemikiran mereka itu sama dengan pemikiran Tarzan.. ! naudzubillahimindzalik, terbalik.

Seperti inilah yang dikatakan kaum Liberal itu, hakikatnya tidak mau terikat dengan aturan Syariat.

Padahal sekarang sudah ada orang-orang yang ditokohkan oleh masyarakat, ditokohkan, tapi terpengaruh dengan pemikiran Liberal, sehingga mereka sering mengatakan tentang aurat ini:

“Yang penting pantas, saya tidak lagi harus berpakaian meniru Nabi Muhammad SAW, itu kan sunnah zaman dahulu kala, kalau saya ingin kearifan lokal, harus dengan budaya dimana saya hidup."

Maksud mereka, yang laki-laki menggunakan pakaian budaya, dan yang perempuan juga menggunakan pakaian budaya, walaupun harus keluar dari aturan Syariat yaitu kewajiban menutup aurat.

Saya tidak tahu kalau di Malaysia, kalau di Jawa, dulu orang-orang di zaman Belanda itu sebagian dari ibu-ibu berpakaian ala konde dan sanggul.

Orang yang pakai konde atau sanggul itu apa bisa pakai jilbab ?

Tentu tidak bisa pakai jilbab, dan itulah adalah budaya lokal Indonesia.

Namun... Alhamdulillah, akhirnya semakin banyak para muslimat, yang dulunya berkonde, dulunya bersanggul, lantas sadar hingga beralih ke jilbab.

Sanggul dan konde ini, memang budaya masyarakat Nusantara, tapi berhubung bertentangan dengan aturan Syariat, ya harus ditinggalkan bagi yang sadar agama.

Yang jadi masalah dan problem, ada orang yang semula sadar agama, sudah mengerti agama, tiba-tiba tersangkut pemikiran Liberal ala Tarzan, hingga mengatakan perlunya kearifan lokal, lantas ia sengaja melepaskan jilbab di depan publik.

Naudzubillah, kalau misalnya tiba-tiba ia pergi ke hutan dan bertemu Tarzan, baik yang muslim maupun muslimahnya, tentunya akan menggunakan pakaian Tarzan juga.

Sebenarnya, mereka ini hanyalah ingin dikatakan sebagai orang yang Arif & Bijak demi mengamalkan kearifan lokal atau budaya setempat.

Namun hakikatnya mereka ini termasuk yang dilaknat, karena berani melawan Syariat...!

Kan rusak jadinya?

Semestinya orang Islam harus kuat:

المؤمن القوي خير من المؤمن الضعيف

Orang Islam yang kuat dalam segalanya, termasuk dalam mempertahankan syariat agamanya itu, jauh lebih baik daripada orang Islam yang dhaif (lemah), cepat terpengaruh.

Hanya urusan menutup aurat saja sudah kehabisan ilmnya, habis akhlaknya, habis dan kebiasaan baiknya.

Maka dia hanya menggunakan pemikiran Liberal, yang dalam bahasa sekarang diistilahkan sebagai kearifan lokal, arif itu bijaksana, lokal itu ya lokal.

Kalau orang Malaysia kan ada budaya-budaya asli Malaysia, itu namanya kearifan lokal.

Berbudaya itu boleh, asalkan tidak bertentangan dengan syariat. Apabila ada budaya yang bertentangan dengan syariat maka yang digunakan dalam umat Islam adalah syariat.

Tapi kalau ada budaya, kebiasaan masyarakat yang tidak bertentangan dengan syariat maka boleh dilestarikan.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam