MASAKAN SIAP SAJI PRODUK STRATEGI MUSUH ISLAM

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip video: Rizal Affandi

Di antara strategi dari perang Ghazwul Fikri (Perang Peradaban) ini adalah dunia Food.

Food adalah makanan jadi atau siap saji.

Orang-orang di luar Islam sering kali mempergunakan food (makanan jadi) ini untuk memerangi umat Islam.

Kenapa demikian?
Kalau ada orang muslim yang selalu memakan sesuatu yang haram, ini akan berpengaruh pada dirinya.

Bukan sekedar yang haram, termasuk juga makanan syubhat, yaitu makanan yang tidak jelas halal haramnya.

Maka bilamana ada orang muslim atau muslimah yang seringkali memakanan makanan haram atau syubhat, kata Rasulullah SAW, secara otomatis ia akan senang bermaksiat, jadi akan menjauhkan dirinya dari ajaran Syariat agamanya.

Kita tidak tahu misalnya makanan-makanan siap saji yang ada sekarang, apakah benar-benar halal, halalan toyyibah... kalau itu halalan toyyibah, Alhamdulillah…. tapi kadang-kadang kita tidak tahu, sebut saja misalnya jualan ayam goreng.

Memang ayam goreng tampaknya ini halal, itu kalau dilihat hukumnya secara umum. Tapi kalau cara penyembelihannya tidak sesuai dengan syariat, maka bisa saja yang namanya daging ayam goreng itu menjadi haram, karena salah di dalam melaksanakan penyembelihan secara syariat.

Seperti inilah yang sering kita tidak waspada, kita hanya mengatakan: “Oh daging ayam halal itu halal, kalau daging babi itu haram”.

Kita jarang sekali berpikir dan melihat, bagaimana sih cara penyembelihan ayam yang benar-benar halal.

Demikian inilah sikap yang sering ditinggalkan oleh umat Islam.

Umumnya kita kurang teliti. Nah lewat dunia food (makanan) yang seperti ini, maka musuh-musuh Islam seringkali berusaha menjauhkan umat Islam dari ajaran syariat agamanya.