URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 305 users
Total Pengunjung: 6224425 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
AYAT KIRIM PAHALA UNTUK MAYIT  
Penulis: Pejuang Islam [ 23/4/2020 ]
 
AYAT KIRIM PAHALA UNTUK MAYIT

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip video: Rizal Affandi

Jadi kalau ada orang misalnya berdalil: โ€œYang sudah meninggal dunia tidak usah dibacakan doa kenapa?โ€
ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู…ูŽุง ุณูŽุนูŽู‰

(Bahwasanya orang itu hanya diberi pahala dengan apa yang dikerjakan saja), kalau sudah mati ya sudah selesaiโ€...

Kita katakan: โ€œPendapatmu salah, karena menurut Sayyidina Abdullah bin Abbas RA yaitu sahabat Nabi (SAW), bahwa ayat yang kamu baca itu, kalau tulisannya masih ada tapi hukumnya sudah dihapus oleh Allah diganti dengan ayat-yang lain.

Ayat yang itu sudah dihapus hukumnya dengan ayat:

ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูˆูŽุงุชูŽู‘ุจูŽุนูŽุชู’ู‡ูู…ู’ ุฐูุฑูู‘ูŠูŽู‘ุชูู‡ูู…ู’ ุจูุฅููŠู…ูŽุงู†ู ุฃูŽู„ู’ุญูŽู‚ู’ู†ูŽุง ุจูู‡ูู…ู’ ุฐูุฑูู‘ูŠูŽู‘ุชูŽู‡ูู…ู’

โ€œDan orang-orang yang beriman dan diikuti oleh keturunan-keturunannya dengan keimanan, maka mereka akan mendapat pahalanya juga dari keimanan anak turunnyaโ€.

Ada juga yang berpendapat lain, ayat ini:

ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู„ูู„ู’ุฅูู†ู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู…ูŽุง ุณูŽุนูŽู‰

itu ayat khusus turun untuk kaumnya Nabi Musa dan kaumnya Nabi Ibrahim Alaihimussalam. Kenapa?

Karena ayat ini terjadi sebagai cerita apa yang ada di dalam suhuf keduanya.

ุฃู… ู„ู… ูŠู†ุจุฃ ุจู…ุง ููŠ ุตุญู ู…ูˆุณู‰ ูˆุฅุจุฑุงู‡ูŠู… ุงู„ุฐูŠ ูˆูู‰

(Tidaklah kami beritahukan apa yang ada pada lembaran-lembaran yang diturunkan kepada Nabi Musa dan Nabi Ibrahim yang sudah menyelesaikan atau melakukan kewajibannya).

Itu pendapat yang kedua. Jadi pendapat pertama bahwa ayat ini sudah dihapus hukumnya, pendapat kedua, โ€œini turunnya bukan untuk umat Nabi Muhammad tapi turunnya untuk umat Nabi Ibrahim dan nabi Musa.โ€

Kenapa? Karena setiap nabi itu punya syariat sendiri-sendiri, dan ini hikayat, ini menceritakan.

Contoh, bahwa syariat Nabi Adam dan putra-putra Nabi Adam itu boleh menikahi saudara kandung tapi tidak boleh menikah dengan saudara kembar. Sedangkan syariat Nabi Muhammad, menikahi baik saudara kembar maupun saudara kandung, kakak beradik, hukumnya haram.

Jadi tidak bisa syariatnya Nabi Adam diterapkan untuk syariatnya Nabi Muhammad SAW, tidak cocok.

Karena ayat ini adalah ayat keterangan, menceritakan tentang kehidupan umatnya Nabi Musa dan umatnya Nabi Ibrahim. Maka ayat ini sudah tidak berlaku bagi umat Islam dari umatnya Rasulullah SAW.

Kalau umat Nabi Muhammad SAW, maka berlakulah doa atau amal ibadah orang yang masih hidup, pahalanya bisa dikirimkan kepada orang yang sudah meninggal dunia.

Karena itu Nabi Muhammad juga berwasiat

ุงู‚ุฑุคูˆุง ูŠุณ ุนู„ู‰ ู…ูˆุชุงูƒู…

(bacakan Surat Yasin untuk mayit kalian).

Ini perintah Nabi (SAW), kalau bacaan Yasin itu tidak sampai kepada mayit pahalanya, ada apa repot-repot Nabi (SAW) memerintahkan, kan tidak ada artinya?

Tapi ternyata bacaan Yasin itu juga sangat bermanfaat untuk mayit karena itu Nabi (SAW) perintah

ุงู‚ุฑุคูˆุง ูŠุณ ุนู„ู‰ ู…ูˆุชุงูƒู…

(bacakan Surat Yasin untuk mayit kalian).
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam