|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 7 users |
Total Hari Ini: 98 users |
Total Pengunjung: 6224205 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
ADAT MELAYU YANG SOPAN DAN SYAR`I |
Penulis: Pejuang Islam [ 18/4/2020 ] |
|
|
ADAT MELAYU YANG SOPAN DAN SYAR`I
Taushiah: KH. Lutfhi Bashori
Trsnskrip video: Rizal Affandi
Alhamdulillah sekarang saya berada di Rumah Adat atau Baju Melayu di Kepulauan Riau, yang dulu digunakan oleh para Sultan.
Ini adalah baju adat yang sangat islami. Saya katakan islami karena sudah menutup aurat dan juga sangat sopan.
Demikian juga baju adat di Tanah Melayu ini, atau adat warga Melayu ini, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, rata-rata semuanya menutup aurat.
Ini adalah termasuk adat yang diperkenankan di dalam Islam.
Saya sampaikan bahwasanya dalam kajian Islam ada dua adat, ada adat yang ditolak oleh Islam yaitu adat yang bertentangan dengan syariat, pasti ditolak oleh Islam, misalnya di beberapa tempat ada adat penyembelihan kerbau kemudian melemparkan kepala kerbau-nya ke laut, untuk sesaji bagi makhluq halus yang diyakini sebagai penunggu laut, atau di lempar ke tempat-tempat yang diyakini angker. Adat yang seperti ini jelas dilarang oleh syariat.
Tapi ada adat berbaju pakaian Melayu yang baik, seperti yang saya pakai ini. Mungkin juga ada beberapa gerakan-gerakan tertentu, seperti cara memainkan keris, atau senjata-senjata yang itu menandakan kejantanan bagi pemakainya.
Adat yang seperti ini diperkenankan, walaupun Nabi (SAW) tidak pernah berbaju adat semacam yang demikian ini (sambil menunjuk baju yang dipakai), tapi adat yang seperti ini jelas diperkenankan di dalam Islam.
Ini bukan bid`ah yang di larang. Sekali lagi adat, bilamana sudah sesuai dengan aturan syariat Islam maka hal itu diperbolehkan.
Kita sebagai pengikut Ahlussunnah Wal Jamaah harus yakin dengan yang demikian, karena Nabi (SAW) juga beberapa kali `mengislamkan` adat yang dulu dilakukan oleh orang-orang di luar Islam.
Begitulah ajaran Islam, tidak kaku, Islam bukan yang saklek, tapi Islam ini juga bergaul, Islam juga berinteraksi dengan budaya se tempat.
Tapi bilamana ada adat yang bertentangan dengan syariat, maka perlu `diislamisasikan`, termasuk baju adat di pulau Melayu ini, hingga warga Melayu dapat menggunakan pakaian adat secara benar dan tidak bertentangan dengan syariat.
Mudah-mudahan kita umat Islam dimana saja berada, dapat mengenal cara menilai suatu adat, apakan itu bertentangan dengan syariat, hingga yang dikerjakan menjadi dosa, bahkan haram, bahkan sampai syirik, juga dapat mengetahui adat yang diperkenankan di dalam Islam, karens tidak bertentangan dengan syariat, yaitu yang halalan thayyiban, serta baik untuk dilakukan.
Mudah-mudahan keterangan yang sedikit ini ada manfaatnya.
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|