YANG MENYAKITKAN, SERINGKALI DATANGNYA TAK TERDUGA
Luthfi Bashori
Kebanyakan orang itu menginginkan bahagia dalam menjalani kehidupannya. Baik kehidupan dalam rumah tangganya, atau di lingkungan kampungnya, bahkan dalam kehidupan bermasyarakat dimana pun berada.
Karena itu, setiap orang pasti memiliki trik-trik dan cara tertentu untuk memenuhi keinginan pribadinya demi meraih kebahagian yang selalu diharapkan. Walaupun standar kebahagiaan itu sangat bebeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Terkadang bahagia itu murah harganya, namun tak jarang bahagia itu sangat mahal nilainya. Ada orang merasa sangat bahagia hanya karena bertemu dengan satu orang yang paling dicintainya, walaupun hanya duduk-duduk berdua semata tanpa beraktifitas lainnya dan tanpa mengeluargkan uang sepersen pun. Tapi banyak pula orang yang harus merogoh koceknya yang bernilai jutaan rupiah, demi mendapatkan kebahagian, misalnya dengan cara melancong hingga ke luar negeri.
Terkadang ada orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan dirinya dengan melakukan berbagai cara dan trik-trik jitu demi dapat meraih kebahagiannya itu, namun ternyata ada orang lain yang justru dapat membuyarkan kebahagiaannya itu dalam sekejap.
Misalnya, ada orang yang demi mendapatkan kebahagiaan, harus ia tempuh dengan cara mengadakan rekreasi keluarga. Maka ia persiapkan bersama keluarganya semua hal yang diperlukan dengan sangat sempurna, karena pagi harinya akan berangkat menuju tempat yang diinginkan. Barang perbekalan sudah masuk di mobil, anggota keluarga pun sudah siap tinggal naik mobil. Tapi saat ia mengeluarkan mobil dari garasi, ternyata tetangga sebelah sedang lewat di depan rumahnya dengan membawa kayu besar untuk sebuah keperluan, dan tanpa sengaja kayu itu menimpa kaca mobilnya di saat menjelang berangkat rekreasi tadi, hingga pecah dan hancur berantakan.
Apa yang umumnya bakal terjadi?
Pemilik mobil yang semula ingin mencari kebahagian di pagi itu dengan acara rekreasi keluarga, tentu akan marah karena ketidak hati-hatian orang lain. Akibatnya, jika acara rekreasi yang sudah diagendakan itu batal karena insiden yang tidak pernah diduga sebelumnya, tak jarang seluruh keluarga ikut terbawa rasa emosi, dan saat itu pula harapan bahagia akan sirna dalam sekejap, bahkan berganti rasa jengkel, marah, sedih dan sebagainya yang datang bermunculan dalam hati seluruh anggota keluarga tersebut.
Dari gambaran di atas, perlu kiranya umat Islam memperbanyak doa yang pernah dilantunkan oleh Nabi Daud AS pernah berdoa kepada Allah SWT.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu empat perkara dan aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara. Aku mohon kepada-Mu lisan yang berkata benar, hati yang tunduk, badan yang sabar, dan istri yang membantuku dalam urusan duniaku dan akhiratku. Aku berlindung kepada-Mu dari mempunyai anak yang memperbudakku, dari istri yang membuatku tua sebelum masanya, dari harta yang mengenyangkan orang lain setelah aku mati sedang perhitungannya ada di dalam kuburku, serta aku berlindung dari tetangga buruk yang jika melihat kebaikan, ia menyembunyikannya dan jika melihat keburukan, ia menyiarkannya.”