URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 97 users
Total Pengunjung: 6224203 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
YANG MENYAKITKAN, SERINGKALI DATANGNYA TAK TERDUGA 
Penulis: Pejuang Islam [ 14/4/2020 ]
 
YANG MENYAKITKAN, SERINGKALI DATANGNYA TAK TERDUGA

Luthfi Bashori


Kebanyakan orang itu menginginkan bahagia dalam menjalani kehidupannya. Baik kehidupan dalam rumah tangganya, atau di lingkungan kampungnya, bahkan dalam kehidupan bermasyarakat dimana pun berada.

Karena itu, setiap orang pasti memiliki trik-trik dan cara tertentu untuk memenuhi keinginan pribadinya demi meraih kebahagian yang selalu diharapkan. Walaupun standar kebahagiaan itu sangat bebeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Terkadang bahagia itu murah harganya, namun tak jarang bahagia itu sangat mahal nilainya. Ada orang merasa sangat bahagia hanya karena bertemu dengan satu orang yang paling dicintainya, walaupun hanya duduk-duduk berdua semata tanpa beraktifitas lainnya dan tanpa mengeluargkan uang sepersen pun. Tapi banyak pula orang yang harus merogoh koceknya yang bernilai jutaan rupiah, demi mendapatkan kebahagian, misalnya dengan cara melancong hingga ke luar negeri.

Terkadang ada orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan dirinya dengan melakukan berbagai cara dan trik-trik jitu demi dapat meraih kebahagiannya itu, namun ternyata ada orang lain yang justru dapat membuyarkan kebahagiaannya itu dalam sekejap.

Misalnya, ada orang yang demi mendapatkan kebahagiaan, harus ia tempuh dengan cara mengadakan rekreasi keluarga. Maka ia persiapkan bersama keluarganya semua hal yang diperlukan dengan sangat sempurna, karena pagi harinya akan berangkat menuju tempat yang diinginkan. Barang perbekalan sudah masuk di mobil, anggota keluarga pun sudah siap tinggal naik mobil. Tapi saat ia mengeluarkan mobil dari garasi, ternyata tetangga sebelah sedang lewat di depan rumahnya dengan membawa kayu besar untuk sebuah keperluan, dan tanpa sengaja kayu itu menimpa kaca mobilnya di saat menjelang berangkat rekreasi tadi, hingga pecah dan hancur berantakan.

Apa yang umumnya bakal terjadi?

Pemilik mobil yang semula ingin mencari kebahagian di pagi itu dengan acara rekreasi keluarga, tentu akan marah karena ketidak hati-hatian orang lain. Akibatnya, jika acara rekreasi yang sudah diagendakan itu batal karena insiden yang tidak pernah diduga sebelumnya, tak jarang seluruh keluarga ikut terbawa rasa emosi, dan saat itu pula harapan bahagia akan sirna dalam sekejap, bahkan berganti rasa jengkel, marah, sedih dan sebagainya yang datang bermunculan dalam hati seluruh anggota keluarga tersebut.    

Dari gambaran di atas, perlu kiranya umat Islam memperbanyak doa yang pernah dilantunkan oleh Nabi Daud AS pernah berdoa kepada Allah SWT.

“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu empat perkara dan aku berlindung kepada-Mu dari empat perkara. Aku mohon kepada-Mu lisan yang berkata benar, hati yang tunduk, badan yang sabar, dan istri yang membantuku dalam urusan duniaku dan akhiratku. Aku berlindung kepada-Mu dari mempunyai anak yang memperbudakku, dari istri yang membuatku tua sebelum masanya, dari harta yang mengenyangkan orang lain setelah aku mati sedang perhitungannya ada di dalam kuburku, serta aku berlindung dari tetangga buruk yang jika melihat kebaikan, ia menyembunyikannya dan jika melihat keburukan, ia menyiarkannya.”

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam