Berusaha berjalan di atas jalan nan lurus, sesuai rel-rel syariat yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya (SAW), sangatlah berat, karena dorongan nasfu setiap orang untuk berbalik atau berbelok arah dari jalan yang lurus menuju jalan yang bengkok, sangatlah kuat.
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan.” (Arti QS. Yusuf, 53).

Untuk itulah, bagi para Pejuang di Garis nan Lurus  harus menyadari, bahwa tidaklah mudah dalam memperjuangkan keyakinan agamanya agar tetap berada di . Karena rintangan demi rintangan pasti akan tetap ada, dan akan terus muncul berserakan di depan jalan hidupnya. Tinggal bagaimana cara membersihkan rintangan-rintangan tersebut agar tidak menghentikan langkah mulia para Pejuang di Garis nan Lurus, terutama untuk memperjuangkan aqidah umat Islam.

Para Pejuang di Garis nan Lurus, hendaklah tetap yakin atas pertolongan Allah. Barangsiapa yang ingin dijernihkan keadaannya, hendaklah ia bekerja keras untuk membersihkan amal-amalnya dari gangguan yang menghadangnya. Apalagi tanggung jawab terhadap kemashlahatan umat secara makro, baik semasa di dunia maupun kemashlahatan kelak di akhirat.

Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (QS. Al-Jin: 16).

Allah SWT berfirman yang bartinya, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (Q.S. Al-A’raf: 96).

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Tuhannya, Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Andaikata hamba-hamba-Ku mentaati Aku, niscaya Aku turunkan hujan kepada mereka di malam dan Aku terbitkan matahari di atas  mereka di waktu siang dan Aku tidak perdengarkan kepada mereka suara guntur.”

Artinya seorang yang berusaha baik, maka Allah akan memberi kebaikan bagi dirinya.