URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 98 users
Total Pengunjung: 6224205 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BERCINTA DENGAN RASA TAKUT 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/4/2020 ]
 
BERCINTA DENGAN RASA TAKUT

Luthfi Bashori


Menurut sebagian orang, cinta adalah sebuah emosi diri yang keluar dari rasa kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.  Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih atau kasih sayang.

Ada pula yang mengatakan, cinta itu perasaan yang mengajarkan tentang kedekatan, kepercayaan, komitmen dan kasih sayang.

Pihak lain berpendapat, bahwa cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Allah kepada sepasang manusia untuk merasa saling. Misalnya saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian.

Karena cinta memiliki sifat saling, maka cinta itu sendiri tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila kedua belah pihak sama-sama ikhlas menerimanya.

Cinta tidak dapat berjalan apabila salah satu dari keduanya hanya mementingkan diri sendiri. Dalam berhubungan, setiap pasangan pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa didapat dari pengertian pasangannya.

Ada juga yang mengartikan bahwa cinta itu adalah sebuah seni yang harus dimengerti dan diperjuangkan oleh para pengagungnya. Karena itu dari sekian banyak yang harus diperjuangkan adalah rasa ketakutan jangan sampai para pecinta itu kehilangan sesuatu yang dicintainya.

Dalam bahasa syariat, bahwa cinta yang sempurna adalah cinta yang timbul dari seorang hamba kepada Allah sang Khaliq.

Maka dalam kajian Tasawwuf, sering kali cinta itu diibaratkan timbul dari sebuah rasa ketakutan seorang hamba agar tidak kehilangan kecintaan Allah kepada dirinya. Ketakutan ini bernama Al-khauf, umumnya timbul dari para pelaku dosa, mereka juga takut mendapat hukuman dari Allah, maka mereka memperbanyak baca istighfar untuk memohon ampunan dari Allah.

Ada juga takut yang bernama Ar-rahbah, yaitu ketakutan para ahli ibadah, dari kehilangan pahala ibadahnya.

Sedangkan ketakukan yang bernama Al-khasyyah terjadi pada orang-orang ang alim, seperti ketakukan orang-orang alim dari perbuatan takut syirik atau menyekutukan Allah.

Al-wajdu adalah rasa takut yang terjadi pada orang-orang yang mencintai Allah, seringkali mereka bersembunyi dalam melakukan ketaatan, dan mereka merasa khawatir hatinya tidak dapat bertemu Allah di waktu berkhalwat.

Tingkatan tertinggi dari rasa takut karena cinta itu dinamakan Al-haibah, yaitu cinta yang timbul dari orang-orang yang ‘arif billah. Mereka merasakan ketakutan  dengan ada kehebatan dan keaagungan  Allah yang dalam hati mereka, dan inilah rasa takut terbesar karena tidak bisa lenyap untuk selamanya. 


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam