AKIBAT BEREBUT DANA HARAM
Luthfi Bashori
Isu adanya dana-dana haram yang sering terdengar beredar di tengah masyarakat antara lain, dana sogokan partai politik, dana suap oligarki, dana money laundry, dana kemplang perusahaan, dana kemplang pemerintahan, penggelapan dana dalam tubuh ormas, dana jual beli suara, dana jual beli jabatan, dana judi berbungkus olahraga, dana riba, penggunaan dana haji yang bukan pada tempatnya, dana pajak yang mencekik rakyat, dan tentunya masih banyak macam-macam keberadaan dana haram yang lainnya.
Di dunia ini, tidak semua orang itu yang merasa takut untuk mengais dana haram. Walaupun ada juga orang-orang yang lebih mementingkan keselamatan akhirat, sehingga tidak akan mengambil resiko ancaman siksa akhirat, dengan cara tidak akan mengambil sedikitpun selain dari dana yang sudah jelas kehalalannya.
Namun, betapa banyak kelompok orang yang secara berani mengambil resiko siksa akhirat, yaitu dengan menerima kucuran dari sumber dana yang jelas-jelas haram, bahkan ironisnya ada pula orang-orang yang sengaja berebut dana haram, hingga tak jarang mereka berani jual agama demi segepok uang haram.
Sayyidina Salim, mantan budak Sayyidina Abi Hudzaifah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Akan didatangkan pada Hari Qiamat orang-orang yang mempunyai kebaikan-kebaikan seperti gunung Tihamah. Ketika mereka datang, Allah menjadikan amal-amal mereka seperti debu yang beterbangan (sia-sia), kemudian Allah menjebloskan mereka ke dalam neraka.”
Maka Sayyidina Salim berkata, “Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, gambarkan mereka ini bagi kami agar kami mengenali mereka. Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya aku takut menjadi salah satu dari mereka.”
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hai Salim, sesungguhnya mereka berpuasa dan shalat, tetapi apabila menemukan (menghadapi) sesuatu yang haram, mereka berebut mendapatkannya hingga Allah SWT membatalkan amal-amal mereka.”