KARENA TAMAK, TERIMA UANG SOGOK âPROYEK PENGHANCUR ISLAMâ
Luthfi Bashori
Penulis mendapat kiriman berita tentang adanya cairan dana senila Rp 125 M untuk sebuah proyek penghancuran Islam dari dalam. Jika benar berita ini, maka sungguh sangat memprihatinkan dan mengenaskan, karena ternyata memang ada tangan-tangan jail yang sengaja ingin menghancurkan Islam dengan berbagai macam cara, baik yang dilakukan oleh kalangan non muslim maupun oleh oknum intern umat Islam sendiri.
Tertulis dalam berita tersebut ada beberapa rincian, di antara sub bidang yang digarap dalam proyek ini antara lain, biaya pulsa kuota untuk para ketua cabang yang bertugas memprovokasi lewat video dengan penyebaran di dunia medsos dan youtube.
Ada pula biaya shooting, biaya show force, biaya mingguan buzzer, biaya karaoke, biaya pasang logo, biaya cuci otak, kunjungan ketua, dan lain sebagainya.
Yang lebih menyedihkan, bahwa pelaksana proyek yang dilakukan oleh oknum-oknum muslim ini, tiada lain hanya karena ingin meraup harta kekayaan sebanyak-banyaknya, hingga mau-maunya menghancurkan Islam, agama yang mereka anut walaupun hanya sebatas pengakuan di depan publik.
Semua ini mereka lakukan, tiada lain karena pengaruh â sifat ketamakanâ yang termasuk cela dan kejelekan terbesar dari jiwa seseorang, bahkan dapat merusak peribadatannya.
Ketamakan itu adalah sumber dari segala kejelekan dan mala petaka, karena dengan menerima sogokan, sama halnya para pelakunya akan terus bergantung kepada para bos terkait, serta berlindung dan bersandar kepada pemilik modal, dan jelaslah ini merupakan penghambaan diri mereka kepada para bandar tersebut.
Menerima sogokan, tentu menimbulkan kehinaan yang sangat besar. Padahal orang mukmin itu tidak boleh menghinakan dirinya. Ketamakan bertentangan dengan hakikat iman yang menghendaki adanya kemuliaan. Kemuliaan yang dimiliki orang mukmin bisa terwujud dengan memusatkan perhatian mereka kepada Allah, dan hati mereka merasa tenang dengan-Nya serta percaya pada-Nya saja. Inilah kemuliaan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang beriman. Allah SWT berfirman, âDan kemuliaan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin.â (QS. Al-Munafiqun, 8).
Sebagaimana kemuliaa adalah sifat orang-orang mukmin, begitu pula kehinaan adalah akhlak orang kafir dan orang munafik. Allah SWT berfirman yang artyinya, âSesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.â (QS. Al-Mujadalah, 20).