URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 11 users
Total Hari Ini: 58 users
Total Pengunjung: 6224159 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MAU TERUS BERTAHAN DENGAN HARTA DAN TAHTA ? 
Penulis: Pejuang Islam [ 6/3/2020 ]
 
MAU TERUS BERTAHAN DENGAN HARTA DAN TAHTA ?

Luthfi Bashori


Seorang bijak berkata, “Penyebab kesediahan ialah hilangnya sang kekasih dan luputnya sesuatu yang diinginkan.”

Yang disebut sang kekasih dalam hal ini, adakalanya kedua orang tuanya, atau istri mmapun suaminya, atau anak kandung serta sanak familinya. Sedangkan sesuatu yang dinginkan itu adakalanya berupa harta atau tahta serta segala fasilitas yang menyenangkan.

Ditanyakan kepada seorang yang bijak, “Mengapa engkau tidak pernah bersedih?’

Ia menjawab, “Karena aku tidak pernah terpengaruh oleh hilangnya sesuatu yang bisa menimbulkan kesedihan.”

Ketika orang bijak itu ditanya lagi, “Apakah manusia bisa hidup aman?”

Ia menjawab, “Ya, apabila ia menghindari dosa dan merasa puas dengan rezeki halal dan tidak bersedih atas sesuatu yang pasti terpisah darinya.”

Ketergantungan seseorang terhadap kepemilikan harta, seringkali membawa dampak negatif terhadap dirinya, termasuk juga ketergantungan seseorang terhadap lingkungannya di dunia, juga seringkali menyebabkan timbulnya rasa ketakutan pada dirinya, yaitu rasa takut kehilangan semuanya. 

Misalnya, ia merasa takut kehilangan orang-orang yang selama ini hidup di sekitarnya, serta kehilangan harta yang telah lama dikumpulkannya. Bahkan saat hartanya dikeluarkan untuk sesuatu keperluan yang menjadi kewajibannya, tidak jarang seseorang itu menjadi begitu perhitungan terhadap harta yang telah dikeluarkannya tersebut. Belum lagi umumnya seseorang itu akan takut kehilangan jabatan yang sedanmg diembannya.

Padahal semuanya itu, baik keluarga, harta mapun tahta, pasti suatu saat akan berpisah dengannya. Begitulah keikhlasan setiap orang itu, akan diuji oleh Allah dalam menyikapi rasa kepemilikan terhadap apa-apa yang sejatinya bukan miliknya, melainkan hanyalah titipan Allah semata.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam