URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JAGALAH HATI  
Penulis: Pejuang Islam [ 24/2/2020 ]
 
JAGALAH HATI

Luthfi Bashori


Menurut para ilmuwan, hati merupakan organ dari salah satu tubuh manusia yaitu kelenjar yang ukurannya besar. Hati pada organ manusia berada di dalam rongga perut  di sebelah kanan dan berada di bawah diafragma.

Fungsi hati manusia yaitu alat yang di gunakan untuk ekskreasi, yaitu proses pembuangan sisa metabolisme (penyerapan makanan dan benda tak berguna lainnya), hal ini disebabkan karena hati manusia dapat memecahkan dari berbagai senyawa yang masuk dalam tubuh manusia..

Hati dalam bahasa lainnya adalah liver, merupakan suatu kelenjar yang terdapat di dalam tubuh yang paling besar dengan ciri-cirinya yaitu bentuknya seperti baji dengan warnanya yang merah kecoklatan dengan berat sekitar 1,4 s/d 1,6 kg.

Hati merupakan organ yang dapat menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh. Oleh karena lokasi yang sangat strategis dan fungsi multi-dimensional, hati menjadi sangat rentan terhadap datangnya berbagai penyakit. Hati akan merespon berbagai penyakit tersebut dengan meradang, yang disebut hepatitis.

Secara medis, bagi yang ingin menjaga kesehatan hatinya, maka perbanyaklah makanan yang bergizi, buah buahan sayur-sayuran. Kurangi makanan yang banyak mengandung racun seperti makanan yang berminyak atau makanan penyedap lainnya.

Untuk menjaga kesehatan hati maka kurangilah mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menghambat atau bahkan mempengaruhi fungsi hati.

Untuk mengetahui bahwa hati berfungsi dengan baik tanpa adanya ciri-ciri penyakit maka diketahui lewat urine. Jika urine semakin berwarna kuning maka itu merupakan indikasi adanya pola kehidupan yang salah, hingga dapat menyebabkan fungsi hati terganggu.

Namun, sangat berbeda menurut kajian ilmu tasawwuf, hati adalah sentral dari seluruh pergerakan hidup manusia secara non fisik. Bagi seseorang yang hatinya bersifat baik, maka amal ibadahnya juga akan berkualitas baik. Hidupnya tentu lebih dominan dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Sebaliknya bagi yang hatinya jahat, maka hampir di semua kehidupannya akan menjurus kepada langkah-langka yang negatif.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu berkata, “Carilah hatimu di tiga tempat, yaitu ketika mendengarkan Al-Qur’an, di majelis-majelis dzikir, dan di waktu-waktu menyendiri. Jika engkau tidak menemukannya di tempat-tempat ini, mohonlah kepada Allah SWT agar menganugerahimu sebuah hati, karena sesungguhnya engkau tidak memiliki hati.

Orang yang ketika mendengarkan Al-Qur’an tidak tersentuh hatinya dan ketika berada di majelis dzikir tidak tersentuh hatinya serta ketika sendirian tidak tersentuh hatinya untuk ingat kepada Allah, berarti orang ini hatinya tidak hidup.

Bahkan dalam ungkapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu di atas, orang tersebut dikatakan ‘tidak memiliki hati’, hingga dianjurkan untuk memohon kepada Allah agar diberi hati.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam