URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 65 users
Total Pengunjung: 6224167 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MEMILIH PENASIHAT 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/2/2020 ]
 
MEMILIH PENASIHAT

Luthfi Bashori


Amirul mu’minin Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA berkata, “Ada dua macam orang yang bisa memecahkan punggungku, yaitu Si Bodoh yang banyak beribadah dan Si Alim yang menyeleweng. Si Bodoh itu menipu kebanyakan orang dengan ibadahnya, sedangkan Si Alim itu menyebabkan banyak orang tersesat karena penyelewengannya.”

Umat Islam harus pandai memilih penasihat demi kemashlahatan dirinya baik di dunia terlebih di akhirat.

Definisi penasihat itu adalah orang yang memberi nasihat dan saran atau pertimbangan. Arti kata nasihat adalah ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dan sebagainya yang disampaikan demi suatu kebaikan. Nasihat juga berarti moral.

Seorang penasihat tidak boleh merusak perkataannya sendiri dengan perbuatannya, dan tidak mendustakan lisannya dengan kebiasaannya, supaya tidak menjadi orang yang digambarkan Allah SWT yang artinya:

“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penentang yang paling  keras.” (Q.S. Al-Baqarah: 204).

“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanamannya dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (Q.S. Al-Baqarah: 205).

Hal itu karena perbuatan seseorang itu dapat dilihat dengan kasat mata. Padahal sebagian besar manusia mempunyai mata, tetapi ia tidak mempunyai mata hati. Maka wajib bagi penasihat itu menampakkan perbuatannya yang bisa dilihat oleh kasat mata lebih banyak daripada yang tidak bisa dilihat kecuali dengan mata hati.

Kedudukan penasihat terhadap orang yang dinasihatinya adalah seperti kedudukan tabib terhadap pasiennya. Jika seorang tabib menampakkan dirinya sakit di hadapan pasien, maka tidak ada manfaat bagi sang pasien untuk berobat kepadanya. Jadi, penasihat yang perbuatannya tidak sesuai dengan perkataannya tidak bisa diambil manfaatnya oleh umat.

Saat ini cukup banyak suatu lembaga, atau perorangan yang sedang gadrung mengangkat penasihat, entah itu sebagai penasihat pribadi atau suatu dewan pertimbangan yang diharap dapat menasihati suatu lembaga tertentu.

Mencari penasihat itu sangat bagus, tentunya jika yang diangkat menjadi penasihat berasal dari kalangan orang berilmu yang mempunyai dedikasi tinggi, etika kesopanan dan bijaksana dalam berpendapat, serta berperilaku baik dalam kesehariannya.

Maka, jajaran penasihat yang terbaik saat ini adalah dari kalangan para ulama yang senantiasa takut kepada Allah, sehingga tidak memberikan nasihat kecuali sesuai dengan syariat yang diturunkan oleh Allah untuk umat manusia.

Tapi saat ini tak jarang yang terjadi, adanya figur-figur yang ditokohkan namun tidak memiliki adab kesopanan yang luhur, termasuk tidak mengenal syariat Islam dengan baik apalagi takut kepada Allah, lantas diangkat menjadi penasihat atau anggota dewan pertimbangan, sehingga dapat menyesatkan pemahaman  yang mengangkatnya, bahkan tak jarang yang berakibat membahayakan dan merugikan masyarakat pada umumnya. 

Kesalahan dalam memilih penasihat itu tidak hanya merugikan diri sendiri, namun dapat juga merugikan pihak lain. Sebaliknya, mengangkat figur penasihat yang tepat guna, maka pengaruh arahan seorang penasihat terkadang dapat merubah kehidupan dunia menuju ke arah yang jauh lebih baik.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam