KEPEDULIAN MAYIT TERHADAP ORANG YANG MASIH HIDUP
(Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy’ari)
Luthfi Bashori
Sebagian orang ada yang menginkari adanya kepekaan mayit terhadap semua perilaku orang-orang yang masih hidup di dunia nyata. Entah itu amalan baik maupun perilaku buruk yang dikerjakan di atas bumi, hakikatnya semua itu telah dimonetori oleh para mayit yang berada di dalam perut bumi.Â
Jika ada keluarga mayit yang berbuat onar, misalnya berebut wasiat, maka mayit pun merasakan kesedihan yang mendalam, sedangkan jika ada keluarga mayit mengundang masyarakat untuk membaca Tahlil dan doa bagi penghuni pekuburan, maka mayit pun akan merasakan senang dan bahagia.
Paling tidak, hal tersebut terungkap dalam kitab Risalah Ahli Sunnah wal Jama’ah karya KH. Hasyim Asy’ari, yang mana beliau menukil riwayat sebagai berikut:
Imam At-Thabarani dalam kitabnya Al-Ausath meriwayatkan dari Shahabat Abu Said Al-Khudri RA bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya mayit mengetahui orang yang memandikan, membawa, mengkafani dan menurunkannya ke liang kubur.”
Sy. Said bin Jubair RA pernah berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang sudah mati itu dapat mengetahui kabar orang-orang yang masih hidup. Setiap orang yang memiliki kerabat pasti mengetahui kabar kerabat-kerabatnya. Jika kabarnya baik, ia merasa senang dan gembira. Jika kabarnya buruk, ia akan cemberut dan sedih.”
Dalam dua hadits yang dinukil oleh KH. Hasyim Asy’ari ini sangat jelas artinya, bagaimana para mayit yang sudah dimakamkan di dalam kubur, ternyata mereka masih diberi kemampuan oleh Allah untuk mengetahui kondisi orang-orang yang masih hidup di dunia, terutama dari kalangan keluarga dekatnya.