ORANG MATI ITU DAPAT MENDENGAR
(Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy`ari)
Luthfi Bashori
Tentang orang mati yang dapat mendengar dan berbicara, Imam Al-Bukhari dalam kitab shahihnya meriwayatkan dari Sahabat Anas bin Malik RA bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila seorang hamba diletakkan di dalam kuburnya, lalu teman-temannya berpaling dan pergi meninggalkannya, hingga ia benar-benar mendengar ketukan sandal mereka, maka ia didatangi oleh dua malaikat. Lalu kedua malaikat itu bertanya kepadanya:
“Apa yang dahulu kamu katakan tentang laki-laki ini (Muhammad)?â€
Ia menjawab: “Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusanNya.â€
Lalu dikatakan kepadanya: “Lihatlah tempat dudukmu di neraka, Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga.â€
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Maka dia melihat kedua tempat duduknya itu semua.â€
Sedangkan orang kafir dan munafiq, ia akan menjawab: “Aku tidak tahu. Aku dahulu mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang.â€
Maka dikatakan kepadanya: “Kamu tidak tahu dan tidak membaca.â€
Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi tepat di antara kedua telinganya. Maka ia pun menjerit dengan jeritan yang bisa didengar oleh makhluk yang ada di dekatnya, kecuali dua makhluk yang berat (bangsa jin dan manusia).
Hadits yang dinukil oleh KH. Hasyim Asy`ari dalam kitab Risalah Ahli Sunnah wal Jamaah ini, mempunyai makna yang cukup banyak, antara lain:
- Mayit dapat mengetahui keadaan yang terjadi di kalangan orang-orang yang masih hidup, namun tidak mampu berkomunikasi.
- Setiap mayit yang baru dikubur, maka akan didatangi oleh malaikat Munkar dan Nakir yang terus menguji dengan pertanyaan kubur.
- Orang mukmin yang shalih akan mudah menjawab pertanyaan kubur dan akan mendapatkan kenikmatannya.
- Orang kafir, munafiq dan ahli maksiat yang tidak bertobat, akan kesulitan menjawab pertanyaan kubur, hingga mendapat siksa di alam kubur.
- Semua makhluk hidup mengetahui keadaan alam kubur kecuali bangsa jin dan manusia yang ditutup mata mereka dari kemampuan mengetahui kondisi dan kejadian di alam kubur.
- Hadits ini mengingatkan agar umat Islam senantiasa mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal kebajijlkan, agar kelak dapat hidup bahagia saat berada di alam kuburnya