PARA SHAHABAT YANG DIUTUS NABI SAW - 1
Luthfi Bashori
Dari sekian banyak metode dakwah Nabi Muhammad SAW adalah mengirim beberapa utusan dari kalangan shahabat ke beberapa daearah dan negara tetangga yang terjangkau.
Ke daerah Arrajii`, Nabi SAW mengirim enam orang utusan, antara lain `Ashim bin Tsabit, Martsad bin Abi Martsad Alghanawi, dan Khubaib.
Arrajii` adalah tempat sumber air milik kaum Hudzail. Adapun tugas para utusan itu untuk memperdalam pemahaman agama Islam kepada masyarakat se tempat, karena memang sebelumnya ada permintaan dari mereka.
Sekitar tujuh puluh orang ahli baca tulis dari kalangan shahabat juga diutus Nabi SAW ke daerah Bi-ir Ma`unah, untuk mengajar masyarakat hingga memahami ajaran agama Islam dengan baik dan benar.
Nabi SAW juga mengirim Addhahhak bin Sufyan kepada Bani Kilab untuk mengajak mereka masuk Islam, lantas Bani Kilab berbondong-bondong masuk Islam. Bahkan tahun ke 9 Hijriyah, Bani Kilab mengirim delegasi untuk belajar kepada Nabi SAW dan menetap beberapa waktu di Madinah Almunawwarah.
Shahabat Mu`adz bin Jabal dan Abu Musa Al-asy`ari adalah utusan Nabi SAW untuk mengislamkan negeri Yaman.
Dalam masa dakwah beliau berdua, Nabi SAW menambah utusan ke Yaman yaitu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, untuk mengislamkan masyarakat yang tersisa. Bahkan sempat terjadi peperangan, namun pada akhirnya mereka masuk Islam.
Pada tahun ke 10 Hijriyah, Nabi SAW mengutus Khalid bi Walid kepada Bani Abdil Madan di Najran, yang mana semula mereka memeluk agama Nasrani, lantas berbondong-bondong masuk Islam. Kemudian Nabi SAW mengutus Amr bin Hazm untuk memperdalam ajaran Islam bagi Bani Abdil Madan.
Shahabat Khalid bin Walid juga diutus ke daerah Hamdan Yaman. Beliau ditemani oleh Albaraa` bin `Azib, lantan disusul oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib.