TENTANG MUNCULNYA DAJJAL
(Bedah Buku Mbah Hasyim Asy’ari)
Luthfi Bashori
Tentunya, terkait masalah kemunculan Dajjal saat menjelang datangnya hari Qiamat ini sudah tidak asing di telinga umat Islam, namun dalam kitab Risalah Ahlis Sunnah wal Jamaah tetap dicantumkan dengan cukup rinci oleh KH. Hasyim Asy’ari, karena itu dalam tulisan ini dicukupkan pula penukilan secara lengkap narasi yang ada dalam kitab karya KH. Hasyim Asy’ari ini, sebagai berikut:
Tentang Dajjal, dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Imam Hisyam bin Urwah RA berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Antara diciptakannya Nabi Adam hingga terjadinya Hari Qiamat tidak ada makhluk yang lebih besar dari Dajjal.”’ Maksudnya, lebih besar fitnahnya (malapetakanya).
Dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bercerita tentang Dajjal, lalu beliau SAW bersabda: “Dia buta mata sebelah kanan, seperti buah anggur yang mengembang.”
Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Shahabat Anas RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap nabi pasti telah memperingatkan umatnya akan bahaya si mata satu yang gemar berdusta. Ingatlah, sesungguhnya dia itu buta sebelah, sedangkan Tuhan kalian tidak buta sebelah, dan di antara kedua matanya terdapat tulisan kafir”.
Imam Al-Baghawi Rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya dari St. Asma binti Yazid Al-Anshariyah RA bahwasanya salah satu fitnah terbesar Dajjal ialah, ia datang kepada seorang badui lalu bertanya: “Bagaimana pendapatmu jika aku mampu menghidupkan kembali ontamu, apakah kamu yakin bahwa aku adalah Tuhanmu?” Orang badui itu menjawab: “Ya”. Lalu setan muncul di hadapannya dalam wujud seperti onta milik orang badui tersebut dengan susu yang siap diperah dan punuk yang sangat besar. Ia juga mendatangi seseorang yang telah ditinggal mati saudara dan ayahnya, kemudian bertanya: “Bagaimana pendapatmu jika mampu menghidupkan kembali saudara dan ayahmu, apakah kamu yakin bahwa aku adalah Tuhanmu?” Orang itu menjawab: “Ya”. Lalu setan muncul di hadapannya dalam wujud seperti saudara dan ayahnya.
Sy. Al-Mughirah bin Syu’bah RA mengatakan: “Tidak ada seorang pun yang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang Dajjal seperti pertanyaanku kepada beliau. Beliau SAW bertanya: “Apa masalahmu?” Aku menjawab: “Mereka mengatakan bahwa Dajjal itu mempunyai segunung roti dan air sepanjang sungai.” Lalu beliau SAW bersabda: “Bagi Allah, Dajjal itu lebih rendah dari itu.”
Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Shahabat Abu Bakar RA ia mengatakan: “Rasulullah SAW pernah bercerita kepada kami bahwa Dajjal itu akan muncul di negeri timur yang disebut Khurasan. Dia ditakuti oleh orang-orang yang wajah mereka seperti perisai yang dipukul dengan palu.”
Sy. Anas RA menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Dajjal itu diikuti oleh 70 ribu orang Yahudi Asbahan yang mengenakan jubbah hijau.”
Imam Nawawi Rahimahullah menyatakan bahwa Imam Qadhi Iyadh berkata: “Hadis-hadis yang menceritakan tentang Dajjal itu, adalah tanda bagi golongan yang meyakini keberadaan Dajjal, dan Dajjal itu benar-benar figur yang digunakan oleh Allah SWT untuk menguji hamba-hamba-Nya. Maka Allah SWT memberinya kemampuan untuk melakukan beberapa hal.
Seperti menghidupakan mayit yang dibunuhnya, mendatangkan kemegahan dunia dan kesuburan tanah bersamanya, memiliki sorga dan neraka, diikuti oleh perbendaharaan bumi, dapat memerintah langit untuk menurunkan air hujan kemudian benar-benar turun hujan, dan dapat memerintah bumi menumbuhkan tanaman kemudian benar-benar tumbuh.
Namun semua itu terjadi dengan kekuasaan Allah SWT dan merupakan ujian dari-Nya. Kemudian Allah SWT menghilangkan semua itu darinya. Maka Dajjal tak mampu lagi membunuh seorang laki-laki maupun yang lainnya, perintahnya tidak dapat berlaku lagi, dan selanjutnya ia dibunuh oleh Nabi Isa bin Maryam AS, dan Allah SWT meneguhkan hati orang-orang yang beriman dengan ucapan yang kokoh. Inilah paham yang dianut oleh Ahlussunnah, segenap ahli hadis dan ahli fikih. Berbeda dengan golongan Khawarij, Jahmiyah, dan sebagian Muktazilah yang menolak paham tersebut.”