AKHLAK TERBAIK ORANG MUKMIN
Luthfi Bashori
Al-imam As-Suyuthi Rahimahullah berkata, “Tanda-tanda akhlak seorang mukmin yang baik ialah bila ia banyak memiliki rasa malu, sedikit (tidak suka) mengganggu orang lain, banyak berbuat kebaikan, suka berkata benar, sedikit bicara, banyak beramal, sedikit menganggur, sedikit bicara yang tidak perlu, senang bersilaturahmi, berwibawa, penyabar, rela dengan apa yang diterimanya dan banyak bersyukur, bijaksana dan bersikap lembut, serta memelihara diri dan penyayang.
Ia tidak suka melaknat dan memaki, tidak suka melakukan namimah, dan bukan pemarah. Selain itu, ia juga tidak suka terburu-buru, tidak menyimpan rasa dendam, tidak pula kikir dan dengki. Ia mencintai seseorang karena Allah, membenci karena Allah, dan marah juga karena Allah.”
Sifat-sifat mulia yang disampaikan oleh Ai-imam As-Suyuthi di atas, dewasa ini sudah semakin banyak di kalangan umat Islam yang tidak lagi tersemat pada diri mereka, terutama di kalangan orang-orang yang hanya menjadikan Islam sebatas sebagai identitas KTP saja. Walaupun tentunya masih banyak pula di antara umat Islam yang memiliki sifat-sifat terpuiji seperti yang tersebut di atas.
Namun secara umum, betapa banyak umat Islam Indonesia yang saat ini sudah tidak lagi memiliki rasa malu. Mereka berbuat maksiat pun dilakukan secara kolektif, serta mujahir (terang-terangan) dilakukan di depan publik.
Siapakah yang saat ini banyak menggelar dan menonton konser musik dengan berbagai jenis alirannya yang berirama percintaan berbau porno lisan, dengan penyanyi erotis yang tentunya melanggar aturan syariat ? Tentu umat Islam.
Siapakah yang saat ini ramai-ramai menjadi supporter bola, dengan berbagai aksesoris pakaiannya yang jauh dari tuntunan pakaian syar’i, belum lagi yang sengaja meninggalkan kewajiban shalatnya ? Tentu umat Islam.
Siapakah saat ini yang marak mengunjungi tempat-tempat hiburan, serta menghabiskan waktu di tempat-tempat tongkrongan, hingga melupakan mereka untuk berdzikir mengingat Allah serta beramal ibadah-ibadah lainnya? Tentunya umat Islam.
Siapakah yang saat ini rajin shoping dan hobi berlama-lama di mall-mall serta tempat perniagaan semisalnya, yang kebanyakan para penjual dan pengunjungya kurang memperhatikan batasan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dalam syariat, seperti batasan dalam penutupan aurat baik lelaki maupun perempuan, atau batasan ikhtilath/kumpul di antara mereka? Tentu umat Islam.
Dari kajian realita di atas ini saja, jika boleh dikatakan secara jujur, betapa banyak terdegradasinya moral umat Islam dan bertapa turunnya kualitas akhlak sopan santun mereka, terutama jika ditinjau dari sudut standarisasi rasa malu kepada Allah yang seharusnya dimiliki oleh umat Islam.
Lantas bagiamana jika ditinjau dari sudut lainnya, seperti akhlak terpuji bagi seorang mukmin itu tidak banyak mengganggu orang lain. Atau berapa banyak di antara umat Islam uang suka berbicara bohomg dan dusta?
Atau dari sudut akhlak bahwa seorang mukmin itu tidak suka melaknat dan memaki, tidak suka melakukan namimah serta bukan pemarah, pendendam, pembenci, dan lain sebagainya.