SYIRIK ITU DOSA BESAR & MENYEBABKAN SEMPIT REJEKI
Luthfi Bashori
Syirik adalah i`tiqad ataupun perbuatan yang menyamakan sesuatu dengan Allah dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah. Umumnya yang terjadi, menyekutukan dalam urusan sifat Uluhiyyah Allah yaitu menyekutukan hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo`a kepada selain Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (qurban), bernadzar, berdo`a dan sebagainya kepada selain Allah.
Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam Hadits Qudsi, Allah berfirman “Tidaklah seorang manusia berlindung dengan makhluk tanpa Aku (maksudnya syirik kepada Allah), melainkan Aku putuskan rezeki dari langit dan bumi terhadapnya. Jika (saat musyrik itu) ia meminta kepada-Ku, Aku tidak akan memberinya. Jika ia berdoa kepada-Ku, Aku tidak akan mengabulkannya. Jika ia meminta ampun kepada-Ku, Aku tidak akan mengampuninya. Tidaklah seorang manusia berlindung dengan-Ku, (tanpa syirik) berlindung kepada makhluk-Ku, melainkan langit dan bumi menjamin rezekinya. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Jika ia berdoa kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya, dan jika ia meminta ampun kepada-Ku, Aku akan mengampuninya.”
Ternyata, perbuatan syirik dengan menyekutukan Allah itu tidak hanya menyebabkan seseorang akan celaka di akhirat nanti, namun dapat berimplikasi dalam kehidupan di dunia yaitu akan dipersulit saat mengais rejeki.
Bentuk syirik itu banyak sekali, namun yang saat ini lagi marak dilakukan di tengah masyarakat, seringkali dikait-kaitkan dengan urusan budaya dan tradisi, tapi yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran syariat. Seperti mengadakan ritual-ritual yang diyakini melibatkan makhluk halus (bangsa jin) demi mendukung kegiatan suatu ritual budaya dan tradisi nenek moyang sebagaiman yang dimaksud.
Misalnya, ada pihak-pihak yang mengadakan sesaji dan sesembahan kepada benda-benda yang dianggap bertuah dan mistis, yang di sana diyakini ada makhluk halus penunggunya, lantas usai menghidangkan sesajinya itu, mereka berdoa meminta keberkahan hidup kepada benda bertuah tersebut, atau meminta kekayaan serta perlindungan dari mara bahaya.
Ada juga syirik yang berupa ritual tradisi budaya untuk mendatangkan makhluk halus agar dapat merasuki dirinya, karena pelakunya berkeinginan agar mendapatkan kekuatan supra natural demi meraih satu tujuan tertentu.
Atau berbuat syirik dengan cara mempersembahkan semacam kepala kerbau, sapi dan sebagainya, ke tempat-tempat tertentu seperti laut, bendungan, sungai besar, jembatan, tempat angker dan sebagainya, karena ia meyakini agar penunggu tempat-tempat itu dapat membantu kelancaran hidupannya, atau para penunggunya itu tidak lagi mengganggu kehidupannya.
Umat Islam wajib hukumnya meninggalkan perbuatan syirik yang dosa-dosanya itu sulit diampuni, dan dapat mempersempit datangnya rejeki.