URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TANDA DEKAT QIAMAT, JIKA UMAT ISLAM MENGEKOR KEPADA ISRAEL & VATIKAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 26/9/2019 ]
 
TANDA DEKAT QIAMAT, JIKA UMAT ISLAM
MENGEKOR KEPADA ISRAEL & VATIKAN
(Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy`ari)

Luthfi Bashori


Dalam kitab Risalah Ahlis Sunnah wal Jamaah, KH. Hasyim Asy’ari menjelaskan, jika umat Islam sudah banyak yang mengekor dan bersinergi dengan orang-orang kafir, maka saat itulah pertanda sudah dekat datangnya hari Qiamat.

Misalnya saat marak terjadinya orang-orang yang ditokohkan oleh umat Islam, tiba-tiba datang ke Israel atau ke Vatikan, dengan menampakkan dirinya telah  menjalin kerja sama dalam segala bidang, atau mengapresiasi eksistensi Israel maupun Vatikan.

Atau banyaknya orang-orang yang masih mengaku dirinya sebagai muslim, namun ikut memakmurkan keberadaan tempat-tempat ibadah milik orang-orang di luar Islam, misalnya ikut menyumbang lagu, orkesta, serta memberi sambutan-sambutan yang bersifat memuji perilaku kekafiran mereka.

Untuk itulah KH. Hasyim Asy’ari menukil hadits riwayat Imam Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Sy. Abu Hurairah RA yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak akan terjadi Qiamat sampai umatku mengambil apa yang telah diambil oleh umat-umat sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta.”

Lalu beliau ditanya: “Ya Rasulullah, seperti orang-orang Persia dan Romawi?”

Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?”

Dalam riwayat lain, Sy. Abu Said Al-Khudri RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya kalian benar-benar akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Bahkan seandainya mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pasti mengikutinya.”

Lalu kami bertanya: “Ya Rasulullah, seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani?”

Beliau menjawab: “Siapa lagi?”

Jadi jelaslah, perilaku gemar mengekor kebiasaan kehidupan orang-orang Yahudi dan Nasrani, misalnya dengan modus menjalin kerjasama dengan mereka itu, jauh-jauh hari telah diprediksikan oleh Rasulullah SAW, dan saat ini sudah sering terjadi, bahkan para pelakunya juga tidak jarang dari kalangan warga NU yang mengaku sebagai pengikut KH. Hasyim Asy’ari. 

Padahal KH. Hasyim Asy’ari berwasiat dengan menutip hadits riwayat Imam At-Thabrani dari Sy. Ibnu Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya generasi awal umat ini adalah orang-orang terbaik mereka, dan generasi terakhirnya adalah orang-orang yang terburuk mereka, karena mereka suka berselisih paham dan berpecah-belah. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia mati dalam kondisi di mana ia datang kepada manusia dengan cara yang ia sukai, apabila ia (ingin) didatangi (kematian) dengan cara seperti itu.”
(maksudnya, hendaklah ia menjaga keimanannya).

Menjalin kerja sama dengan orang-orang kafir penyembah tuhan selain Allah, sangatlah rawan bagi aqidah umat Islam, karena pada akhirnya dikhawatirkan ikut pula mengekor kepada kekafiran mereka, atau minimal merestui perbuatan syirik menyembah tuhan selain Allah. 

Bergesernya perilaku kemunkaran aqidah yang terjadi di kalangan umat Islam seperti ini, hakikatnya dahulu kala juga telah terjadi di kalangan Bani Israel, yang semula mereka itu beriman dan mengesakan Allah, sesuai dengan ajaran Nabi Musa AS, namun lama-lama timbul penginkaran-penginkaran terhadap ajaran agamanya, bahkan mereka berani merubah ajaran agama yang diajarkan oleh Nabi Musa As, disesuaikan dengan keinginan hawa nafsu mereka semata. 

KH. Hasyim Asy’ari menukil riwayat Sy. Hisyam bin Urwah Rahimahullah, ia pernah mendengar ayahnya berkata: “Perkara Bani Israel masih lurus sampai muncul di tengah-tengah mereka orang-orang yang dilahirkan dari keturunan para tawanan perang dari berbagai bangsa. Kemudian mereka memunculkan konsep baru di tengah-tengah mereka, yang didasarkan pada rasio dan mereka berhasil menyesatkan Bani Israel.”

Menurut Sy. Hisyam, ayahnya sering berkata: “Ingatlah sunnah Nabi (SAW), ingatlah sunnah Nabi (SAW), karena sunnah Nabi (SAW) adalah pilar agama.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam