APAKAH HARI KEBANGKITAN ITU HANYA RAMALAN ?
Luthfi Bashori
Di antara orang-orang kafir itu, ada golongan yang tidak mempercayai
adanya kehidupan dan hari kebangkitan setelah kematian di dunia. Mereka beranggapan
bahwa kematian adalah batasan finish bagi fase kehidupan manusia.
Berbeda dengan umat Islam yang meyakini, bahwa kematian adalah bagian dari fase kehidupan manusia, bahkan kehidupan setelah mati itu justru durasinya jauh lebih lama daripada sekedar hidup di dunia.
Bahkan menurut keyakinan umat Islam, saat manusia berada di alam kubur hakikatnya mereka itu hidup kembali, hanya saja kehidupan mereka itu tidak disertai oleh gerakan tubuh atau jasad, yang mana jasad mereka semakin lama akan semakin rusak bahkan akan hancur dan punah selain tulang ekor. Karena dari tulang ekor inilah kelak Allah akan membangkitkan ulang semua umat manusia setelah terjadinya peristiwa hari Qiamat.
Mengenai hari kebangkitan sesudah kematian, Allah SWT berfirman yang artinya, “Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, ’Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan di bangkitkan, kemudian akan diberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.’ Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. At- Taghabun: 7).
Dari ayat di atas ini semakin jelas, Allah secara eksplisit menerangkan tentang kesalahan persepsi orang-orang yang menginkari adanya hari berbangkit, termasuk menolak pendapat mereka yang mengatakan bahwa urusan akhirat dengan segala kenimatan maupun siksaannya itu hanyalah ramalan para ulama semata. Tapi tentang adanya hari kebangkitan itu telah menjadi ketentuan Allah yang wajib diimani oleh siapapun yang menghaku dirinya sebagai bagian dati umat Islam.
Lebih dari itu, Sy. Ibnu Abbas RA juga berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkhathbah di atas mimbar. Beliau SAW berkata, ‘Hai sekalian manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah (pada hari Qiamat) dalam keadaan telanjang kaki, telanjang badan dan belum dikhitan.’ Allah SWT berfirman yang artinya, ‘Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya.’ (QS. Al- Anbiya’ : 104).”
Kepastian adanya hari kebangkitan di akhirat nanti, termasuk menjadi keyakinan aqidah bagi umat Islam, yang mana bagi siapapun yang mengingkarinya maka dapat mengeluarkan dirinya dari golongan umat Islam.
Berita tentang kehidupan akhirat setelah kematian seseorang di dunia, telah banyak disinggung oleh Rasulullah SAW. Di antaranya dalam riwayat Sy. Abu Hurairah RA bahwa beliau SAW bersabda, “Semua manusia akan berkeringat pada hari Qiamat, hingga keringat mereka masuk ke bumi sejauh 70 hasta dan menutupi mereka hingga mencapai telinga-telinga mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).