URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 6 users
Total Hari Ini: 192 users
Total Pengunjung: 6224304 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BERKAT WASILAH CINTA, DAPAT AMPUNAN ALLAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 21/9/2019 ]
 
BERKAT WASILAH CINTA, DAPAT AMPUNAN ALLAH

Luthfi Bashori

Cinta sejati yang dapat menyenangkan hati itu adalah cinta yang bersifat musyarakah atau saling mencintai, bukan cinta bertepuk sebelah tangan yang rasanya sangat menyakitkan.

Sudah banyak korban orang menjadi gila akibat cintanya bertepuk sebelah tangan. Tentu untuk mendapatkan cinta sejati yang saling mencintai itu memiliki aturan yaitu harus memenuhi ‘rukun dan syarat’ sesuai yang ditetapkan oleh sang kekasih hati.

Demikian pula orang-orang yang menyatakan dan menisbatkan diri sebagai para pecinta Allah dan Rasul-Nya, maka cinta mereka itu akan diterima bilamana telah memenuhi ‘rukun dan syaratnya’ yaitu senantiasa menjalankan segala hal yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya berupa aturan Syariat Islam, serta berupaya menjauhi larangan-larangan Syariat.

Berbuat Amar ma’ruf dan Nahi munkar termasuk salah satu wasilah (perantara) seorang untuk dapat meraih cinta Allah dan Rasul-Nya, maka barang siapa yang ingin cintanya dibalas oleh Allah dan Rasul-Nya, hendaklah ia rajin ber-Amar ma’ruf dan Nahi munkar sesuai kemampuan dan kapasitasnya.

Tentu masih banyak cara seorang hamba untuk dapat meraih cinta dari sang Pencipta yang bersifat musyarakah. Cinta Allah kepada hamba-Nya itu, adakalanya berupa turunnya rahmat, hidayah, luasnya rejeki halal, tenteramnya hati, ma’murnya hidup, dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Abul Faraj Al-Hamadani berkata, “Aku memasuki masjid Jami’ Basrah. Kulihat seorang pemuda menulis sesuatu. Lalu aku bertanya kepadanya, ‘Apa yang sedang engkau tulis?’ ‘Nama-nama para pecinta Allah di kota ini,’ jawabnya.
Kemudian aku berkata, ‘Demi Allah, hai pemuda, apakah engkau tulis namaku dalam golongan para pecinta Allah?’
Pemuda itu menjawab, ‘Tidak.’
Maka aku pun menangis tersedu-sedu.
Pemuda itu berkata padaku, ‘Hai orang tua, mengapa engkau menangis?’
Aku katakan kepadanya, ‘Demi Allah, aku ingin bertanya kepadamu mengapa engkau tidak menulis namaku di dalam golongan para pecinta Allah atau orang yang mencintai para pecinta Allah?’

Abul Faraj berkata, “Ketika malam telah gelap, tiba-tiba terdengar suara gaib berbisik kepadaku, ‘Hai Abal Faraj, Aku telah mengampunimu dengan perkataanmu: Tulislah namaku sebagai orang yang mencintai para pecinta Allah.’’

 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam