TAAT PERINTAH RASULULLAH SAW ITU,
DAPAT MENDATANGKAN REZEKI
Luthfi Bashori
Para shahabat adalah golongan yang paling ikhlas dalam menjalankan perintah Rasulullah SAW. Umumnya mereka tidak banyak mengeluh apalagi mempertanyakan kepada Rasulullah SAW jika ditugaskan mengerjakan sesuatu. Walaupun terkadang apa yang mereka lakukan itu sangat berat jika dihitung oleh standar kebanyakan orang di jaman sekarang.
Sebagai contoh, apa yang diriwayatkan oleh Sy. Jabir RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah menugaskan para sahabat menghadang para kafilah Quraisy dan beliau SAW mengangkat Sy. Abu Ubaidah menjadi komandannya. Mereka hanya dibekali sekarung kurma. Karena itu, Sy. Abu Ubaidah membagi-bagikannya kepada prajuritnya sebuah demi sebuah.
“Apa yang dapat kamu perbuat dengan sebuah kurma itu?”
“Kami menghisap-hisap seperti bayi, kemudian kami minum air.”
“Itu sudah cukup bagi kamu untuk sehari sampai malam.”
“Pernah juga kami menggugurkan daun-daun dengan tongkat. Kemudian kami siram dengan air, lalu kami makan. Setelah kami sampai dipantai lautan, kami dihadapkan kepada suatu pemandangan yang tampaknya seperti gundukan pasir. Ketika kami hampiri, kiranya yang terlihat itu adalah hewan laut yang disebut Anbar (sejenis ikan panjang yang besar dan lebar kepalanya).”
“Itu bangkai,” kata Sy. Abu Ubaidah “Akan tetapi tidak mengapa, aku adalah utusan Rasulullah SAW yang mengemban tugas di jalan Allah. Kalian dalam keadaan terpaksa, karena itu bolehlah kalian makan.”
Setelah itu mereka menetap di tempat tersebut selama satu bulan, dan jumlah mereka seluruhnya tiga ratus orang. Mereka menjadi gemuk semuanya karena memakan ikan Anbar. Mereka ambil minyaknya dari rongga matanya dan menampungnya dalam tempayan besar. Kemudian mereka potong-potong dagingnya seperti memotong daging lembu.
Sy. Abu Ubaidah memanggil tiga belas prajurit dan menyuruhnya masuk kerongga mata ikan yang besar itu, dan ternyata mereka semua dapat masuk ke dalamnya. Setelah itu, diambilnya kerangka ikan tersebut lalu ditegakkannya, kemudian disuruhnya unta yang paling besar berjalan di bawah kerangka ikan tersebut. Saat pulang, mereka ambil daging ikan itu sebagai perbekalan dan untuk mereka masak.
Setelah tiba kembali di Madinah, mereka mendatangi Rasulullah SAW dan melaporkan peristiwa tersebut. Ternyata beliau SAW bersabda, “Itu rezeki yang diberikan Allah Ta’ala untuk kalian. Adakah kalian bawa dagingnya sedikit untuk kami?”
Maka, mereka berikan daging yang mereka bawa kepada beliau SAW, dan beliau SAW memakannya. (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menyifati tentang lautan itu sebagaimana yang disampaikan oleh Sy. Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Thahur (suci dan mensucikan) airnya, dan halal bangkai (hewan yang ada di dalam)-nya”.