URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 7 users
Total Hari Ini: 202 users
Total Pengunjung: 6224314 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JAGALAH MAKANANMU ! 
Penulis: Pejuang Islam [ 28/4/2019 ]
 
JAGALAH MAKANANMU !

Luthfi Bashori


Makanan yang masuk ke dalam perut setiap orang itu mempunyai dampak terhadap dirinya. Jika ia hanya memakan yang halal-halal saja, maka jiwanya akan menjadi orang yang baik perangainya dan terpuji.

Namun jika ia memakan segala jenis makanan, baik yang bahannya suci dan halal maupun yang bahannya najis dan haram, atau mengkonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara yang halal serta yang haram dan ia tidak peduli, maka akan membentuk watak yang buruk pada dirinya.

Dulu ada kejadian, suatu saat St. Aisyah RA menuturkan, bahwa Sy. Abu Bakar punya seorang budak lelaki yang beliau tanggung zakatnya. Sy. Abu Bakar terkadang memakan sebagian makanan yang disediakan oleh budak tersebut. Suatu hari sang budak membawa makanan, lalu Sy. Abu Bakar memakannya sedikit.

“Tahukah Tuan, barang apakah ini ?” tanya sanmg budak sambil menunjuk makanan yang telah dimakan sedikit oleh Sy. Abu Bakar.

“Sebenarnya barang apakah itu ?” Sy. Abu Bakar balik bertanya.

“Pada zaman Jahiliah dulu, aku pernah mendukuni seseorang, dan tiadalah aku melakukan perdukunan itu melainkan hanya tipu daya,” ungkap budak lelaki tersebut.

“Lalu orang itu datang kepadaku dan memberikan barang-barang itu kepadaku. Barang itulah yang Tuan makan tadi.”

Seketika Sy. Abu Bakar memasukkan jemarinya ke dalam tenggorokkannya sebagai upaya untuk memuntahkan makanan yang telah masuk ke dalam perutnya.” (HR. Al-Bukhari).

Tentang pentingnya mengetahui status hukum makanan yang dikonsumsi itu, Sy. Abu Hurairah RA menyatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha baik dan hanya mau menerima yang baik, dan sungguh Allah menyuruh orang-orang  seperti yang diperintahkan kepada para Rasul, sebagaimana dalam Firman Allah yang artinya, “Wahai para Rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah. Sesungguhnya apa saja yang kamu lakukan, Aku Maha Mengetahui.” Serta Firman-Nya yang berarti, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.”

Kemudian Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan panjang, rambutnya kusut penuh debu, dan tangannya menengadah ke langit seraya berdo’a, “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku,” namun pakaiannya haram, minumnya haram. Pakainnya yang dipakai haram dan yang dimasukkan ke dalam perutnya pun makanan haram, lantas mana mungkin do’anya akan dikabulkan dalam keadaan seperti itu ? (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

Dalam riwayat lain, Sy. Abdullah bin Amr RA mengabarkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Apabila pada dirimu ada empat hal, maka kamu tidak rugi seandainya meninggalkan dunia ini. Empat hal itu adalah menjaga amanah, berbicara jujur, berakhlaq baik, dan berhati-hati dalam urusan makanan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabarani).

Jadi, bagi orang yang menginginkan hidup bahagia di akhirt nanti maka hendaklah senantiasa menjaga diri dalam urusan mengkonsumsi makanan. Jangan sampai mengkonsumsi makanan yang haram, namun hendaklah selalu memilih makanan yang jelas-jelas kehalalannya.

Sy. Abi Sa’id Al-Khudri RA berkata, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa makan makanan halal, berperilaku sesuai dengan sunnah, dan orang  lain selamat dari gangguannya, niscaya  ia akan masuk surga.”

“Wahai Rasulullah, apakah orang semacam itu di tengah umatmu banyak (jumlahnya) ?” tanya shahabat.

“Akan ada orang-orang seperti itu dalam setiap kurun waktu sesudahku.” (HR. At-Tirmidzi).

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam