|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 6 users |
Total Hari Ini: 197 users |
Total Pengunjung: 6224309 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
NON MUSLIM SUDAH TEPAT DISEBUT KAFIR |
Penulis: Pejuang Islam [ 1/3/2019 ] |
|
|
NON MUSLIM SUDAH TEPAT DISEBUT KAFIR
https://m.kiblat.net/2019/03/01/kh-luthfi-basori-tidak-sebut-non-muslim-sebagai-kafir-bertentangan-dengan-syariat-islam/
Jum`at, 24 Jumadil Akhir 1440 H / 1 Maret
Â
KIBLAT.NET, Jakarta –
Ulama NU Jawa Timur, KH. Luthfi Bashori menegaskan bahwa sikap teologis PBNU yang menyarankan untuk tidak menyebut non-muslim sebagai kafir adalah sikap yang bertentangan dengan syariat Islam. Ia pun menyatakan diri menolak keputusan NU tersebut.
“Jelas bertentangan dengan Islam. Jadi yang menentang istilah kafir terhadap Allah dan tidak beriman kepada Rasulullah, itu jelas salah,” kata Kyai Luthfi saat dihubungi Kiblat.net pada Jumat (01/03/2019).
Ia menjelaskan, istilah kafir dan muslim tercantum jelas dalam Al-Quran dan telah digunakan sejak zaman nabi.
Dengan begitu, keberatan terhadap penggunaan kata kafir sama dengan keberatan terhadap penggunaan ayat Al-Quran.
“Karena didalam Al-Quran disebutkan bahwa orang Yahudi dan Nasrani tidak beriman kepada Allah itu disebut kafir, juga yang trinitas kan kafir, kan itu bahasa AL-Quran,” sambungnya.
Ia menekankan bahwa istilah kafir adalah bahasa baku yang tidak dipertentangkan maknanya sejak zaman nabi.
Sedang menurut Kiai Luthfi, akar masalahnya berada pada kaum liberal yang mempertentangkan itu sekarang.
“Selama ini gak ada masalah kan. Yang muslim ya muslim, yang kafir ya kafir. Sumber konflik itu dari orang yang mempertentangkan, yaitu orang liberal sendiri,” tandasnya.
Reporter: Qoid
Editor: Izhar Zulfikar
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|