URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BERPAKAIAN GLAMOR BUKAN AJARAN NABI 
Penulis: Pejuang Islam [ 26/2/2019 ]
 
BERPAKAIAN GLAMOR BUKAN AJARAN NABI

Luthfi Bashori

Untuk menjadi seorang muslim itu terpandang di hadapan Allah itu, bukan tergantung dari tata cara berpakaiannya, namun bagaimana cara ia menjalin hubungannya dengan Allah lewat kualitas ibadah yang diamalkannya.

Terkadang ada orang yang hanya mengandalkan tampilan pakaian luar untuk menampakkan kemuliaan dirinya di hadapan khalayak, sekalipun hatinya jauh dari Allah sang Pencipta. Ada pula orang yang selalu mengejar kedudukan dan jabatan di tengah masyarakat, namun ia lupa bahwa kehormatan dan ketinggian derajat seorang muslim itu justru seberapa mulianya ia di sisi Alah.

Sy. Abi Umamah bin Tsa’labah mengutarakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya pakaian sederhana itu termasuk iman. Sesungguhnya pakaian sederhana itu termasuk iman.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Pakaian sederhana itu bukan berarti berbaju kotor, degil dan lusuh, tapi disunnahkan untuk memakai baju bersih, suci dan rapi, hingga tampak indah dipandang mata, namun bukan berpakaian yang terkesan glamor dan bermewah-mewahan.

Sy. Abu Burdah RA menceritakan bahwa suatu saat ia berkunjung ke rumah St. Aisyah RA. Ketika St. Aisyah menemui para shahabat, beliau membawa gamis bertambal dan kain sarung yang tebal lagi kasar buatan negeri Yaman. Lalu beliau bersumpah bahwa ketika Rasulullah SAW wafat, kedua pakaian ini melekat pada tubuh Rasulullah SAW. (HR. Al-Bukhari).

Di saat ada orang yang mampu membeli pakaian serba mahal, mewah, berkelas dan keren, sebut saja jenis baju batik tulis yang berkualitas super, maka tentu harganya bisa mencapai jutaan rupiah, tapi ia lebih memilih beli baju putih tak bermotif dengan bahan yang sederhana dan ekonomis, namun tetap menjaga tampilan indah dan rapi, ternyata pengobanan atas rasa gengsi yang dimiliki setiap orang seperti itu, akan mendorong dirinya untuk mendapatkan pangkat yang tingi di akhirat nanti.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Sy. Sahl bin Mu’adz bin Anas, beliau mendengar dari bapaknya, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa meninggalkan pakaian yang mahal karena ingin menundukkan dirinya kepada Allah, padahal ia sanggup membelinya, maka kelak Allah akan memanggilnya dari atas puncak-puncak kepala manusia. Lalu kepadanya diberi pilihan untuk menegaskan perhiasan-perhiasan iman yang ia sukai.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Yang terbaik bagi setiap muslim adalah meniru bentuk, jenis dan tata cara Rasululah SAW berpakaian, sedangkan bagi para muslimat hendaklah meniru penampilan para istri Rasulullah SAW yang rata-rata memilih hidup sederhana termasuk tata cara berpakaian.

St. Ummu Salamah RA menuturkan, “Pakaian yang paling disenangi oleh Rasulullah SAW adalah gamis.”(HR. Tiga Ahli Hadist, dan disahkan oleh At-Tirmidzi).

Jadi, jika ada seoranmg muslim yang lebih memilih bergamis atau berjubah sebagai pakaian sehari-hari bagi dirinya, maka sesungguhnya ia telah mengikuti salah satu sunnah tata cara berpakaian yang islami ala Rasululah SAW.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam