URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 10 users
Total Hari Ini: 58 users
Total Pengunjung: 6224159 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SPONTANITAS SHAHABAT NABI DALAM MENGAMALKAN AYAT ALQURAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 19/10/2018 ]
 
SPONTANITAS SHAHABAT NABI DALAM MENGAMALKAN AYAT ALQURAN

Luthfi Bashori


Sy. Anas RA menginformasikan bahwa suatu saat Nabi Muhammad SAW merasa kahilangan shahabatnya yang bernama Tsabit ibnu Qais. Lalu ada seorang shahabat lelaki lainnya yang berkata, “Wahai Rasulullah, biarlah aku mencarinya untukmu.”

Akhirnya lelaki itu menemukan Sy. Tsabit di rumahnya sedang duduk menundukkan kepala. Lelaki itu pun bertanya kepada Sy. Tsabit, “Apa kabarmu ?”

Sy. Tsabit menjawab singkat, “Buruk.” Lantas ia mengakui, selama ini ia adalah seorang yang selalu berbicara dengan suara keras melebihi suara Nabi SAW. Karena itu, ia khawatir semua amalnya telah terhapus dan beranggapan dirinya termasuk ahli neraka.

Keadaan Sy. Tsabit tersebut di sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, maka beliau SAW bersabda, “Pergilah kepadanya dan katakanlah, sesungguhnya engkau bukan termasuk ahli neraka, melainkan engkau termasuk ahli sorga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sy. Tsabit merasa khawatir jangan-jangan semua amal baiknya itu terhapus, setelah mendengar firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi Muhammad SAW, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS. Al-Hujurat, ayat 2), karena Sy. Tsabit itu termasuk orang-orang  memiliki intonasi suara yang cukup keras.

Sifat responsif para shahabat saat memberlakukan tekstual ayat larangan dalam Alquran dengan memahami secara dhahir ini, tentunya sangatlah positif dalam rangka kehati-hatian. Namun setelah tahu makna yang sesungguhnya, maka mereka pun kembali mengamalkan apa yang semestinya berlaku dalam hukum syariat.



   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam