URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 67 users
Total Pengunjung: 6224169 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SHAHABAT MUAWIYAH, RAJA PERTAMA DALAM ISLAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 18/10/2018 ]
 
SHAHABAT MUAWIYAH, RAJA PERTAMA DALAM ISLAM

Luthfi Bashori


Shahabat Muawiyah RA mengemukakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya, “Wahai Muawiyah, jika suatu saat kamu menjadi raja, berbuat baiklah.” (HR. Ath-Thabarani).

Hadits ini tentu berkaitan dengan sabda beliau SAW yang lainnya tentang urusan pemerintahan dalam Islam, antara lain:

Sabda Nabi Muhammad SAW: “Khilafah itu berlangsung tiga puluh tahun.”  (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad)

Menurut para ulama, hitungan tiga puluh tahun itu adalah di masa kekhalifahan Sy. Abu Bakar, Sy. Umar, Sy. Utsman, Sy. Ali dan Sy. Hasan bin Ali RA.

Humaid bin Zanjawaih berkata, maksudnya bahwa khilafah yang sebenarnya hanya terjadi bagi orang-orang yang sesuai dengan nama ini dengan tindakan dan perbuatan, dan mereka berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah SAW sesudahnya. Apabila mereka telah menyalahi sunnah dan mengganti perjalanan hidupnya, maka mereka disebut para raja, meskipun nama mereka disebut khalifah. Boleh memberi nama orang yang menjadi penguasa kaum Muslimin dengan nama amirul mukminin dan khalifah, meskipun ia menyalahi perjalanan hidup para pemimpin yang adil, karena ia menguasai urusan kaum beriman dan mereka pun tunduk kepadanya”. (Muhyissunnah al-Husain bin Mas`ud al-Baghawi, Syarh al-Sunnah, (Beirut, al-Maktab al-Islami, 1983), juz 14, hal. 75, (edisi Syu`aib al-Arauth).

Oleh karena itu, para ulama menganggap bahwa Khalifah Muawiyah dianggap sebagai raja pertama dalam Islam, walaupun oleh masyarakat saat itu  dipanggil dengan sebutan khalifah. Sebagai seorang manusia, tentu Shahabat Muawiyah banyak melakukan kesalahan, termasuk saat menyatakan perang melawan Sy. Ali bin Abi Thalib karena menginginkan jabatan kekhalifahan.

Namun, bagaimanapun juga Shahabat Muawiyah juga memiliki kelebihan, sebagaimana diriwayatkan oleh Sy. Abdurrahman bin Umairah RA yang menyatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berdoa untuk Shahabat Muawiyah, “Wahai Allah, jadikanlah dia orang yang memperoleh petunjuk, dan memberi petunjuk.” (HR. At-Tirmidzi).

Jika Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah untuk Shahabat Muawiyah bin Abi Shufyan agar diberi petunjuk bahkan dapat membimbing orang lain agar dapat petunjuk dari Allah, tentu doa kebaikan dari Nabi Muhammad SAW itu tidak ditolak oleh Allah. 

Dalam keterangan lain, bahwa Sy. Mirbadh bin Sariyah RA mengemukakan, pernah juga Nabi Muhammad SAW bersabda, “Wahai Allah, ajarilah Muawiyah Al-Quran dan ilmu hisab, serta lindungilah dia dari azab-Mu.” (HR. Ahmad).

Jadi, pada saat Shahabat Muamiyah menjabat sebagai Raja Pertama yang memimpin umat Islam, tentu telah banyak kebaikan dan kelebihan yang telah dicapainya sesuai dengan doa dari Nabi Muhammad SAW, di samping tentunya banyak pula kekurangan dan kesalahan yang beliau lakukan sebagai seorang manusia yang tidak memiliki sifat kesempurnaan.
  Wallahu a’lam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam