URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 64 users
Total Pengunjung: 6224166 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SENJATA LISAN BISA LEBIH KERAS DARI SENJATA TAJAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/10/2018 ]
 
SENJATA LISAN BISA LEBIH KERAS DARI SENJATA TAJAM

Luthfi Bashori


Sebagaimana diriwayatkan oleh St. Aisyah RA, ia mengungkapkan, bahwa  Rasulullah SAW pernah bersabda, “Hinakanlah orang-orang kafir dengan syair, sebab hal itu lebih pedih dari bidikan anak panah.”

Lalu beliau SAW mengutus seseorang menyampaikan pesan tersebut kepada Ibnu Rawahah, lantas Ibnu Rawahah bersyair, tetapi dianggap kurang terasa menjatuhkan orang kafir.

Kemudian Nabi Muhammad SAW menyuruh seseorang memanggil Sy. Hasan bin Tsabit. Tidak lama ia pun menghadap kepada beliau SAW dan berkata, “Sekarang engkau mengirim utusan kepada singa ini yang mengepak-ngepakkan ekornya, menjulurkan dan menggerak-nggerakkan lidahnya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku akan menyayat-nyayat orang kafir Quraisy dengan syairku bagi sayatan kulit.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah engkau terburu-buru (tanyakanlah kepada Sy. Abu Bakar), sebab dia lebih tahu nasab orang-orang Quraisy dan nasabku juga ada pada kaum Quraisy, hingga silsilah nasabku dapat engkau ketahui.”

Sy. Hasan bin Tsabit pun mendatangi Sy. Abu Bakar RA, setelah itu ia kembali kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, nasab engkau sudah aku ketahui silsilahnya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku mencabut engkau dari kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari adonan.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya malaikat Jibril selalu mendukungmu selama engkau menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan Rasul-Nya.”

Maka Sy. Hasan bin Tsabit RA melontarkan syair-syair yang sangat menghinakan orang-orang Quraisy dengan bahasa yang indah, yang artinya kurang lebih sebagaimana berikut:
      
Kau hina Muhammad, lalu aku membalasmu, dan dengan itu aku raih pahala di sisi Allah.
Kau hina Muhammad yang baik dan tulus, utusan Allah yang tak pernah ingkar janji.
Ayahku, nenekku, dan kehormatanku aku persembahkan demi kehormatan Muhammad
dari seranganmu.
Aku pacu kudaku yang tak terkejar olehmu, menerjang musuh dan terus mendaki.
Pasukan kami melejit ke atas bukit, menyandang anak panah yang siap diluncurkan.
Kuda-kuda kami terus berlari dengan panji-panji yang ditata oleh para wanita.
Tantanganmu pasti kami hadapi, sampai kemenangan di tangan kami.
 Jika tidak, maka tunggulah saat pertempuran yang Allah akan berikan kejayaan kepada yang dikehendaki-Nya.
Allah berfirman, telah Aku utus seorang hamba menyampaikan kebenaran tanpa sembunyi.
Allah berfirman, telah Aku siapkan bala bantuan, yaitu pasukan Anshar yang rindukan musuh.
Setiap hari kami siap hadapi cacian, pertempuran, atau hinaan.
Hinaan, pujian, dan pertolonganmu kepada Rasulullah, bagi beliau semua itu tiada artinya.
Jibril yang diutus Allah untuk membantu kami, dialah Ruhul Kudus yang tidak tertandingi
. (HR. Muslim).   

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam