DOA NABI MUHAMMAD SAW ITU BARAKAH
Luthfi Bashori
Sy. Anas bin Malik RA bercerita, Ibuku (dulu) mengajakku menghadap Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah SAW, inilah Unais (Anas kecil), putraku. Aku ajak dia kemari agar menjadi pembantu/pengkhidmat untukmu. Berdoalah kepada Allah untuknya.”
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Wahai Allah, perbanyaklah harta dan anaknya.”
Sy. Anas memberitahukan, “Demi Allah, hartaku sekarang sungguh banyak. Anak dan cucuku kini mencapai sekitar seratus orang.” (HR. Muslim).
Betapa bahagianya para shahabat Nabi radliyallahu anhum, yang telah mendapatkan doa langsung dari Nabi Muhammad SAW. Di anatara mereka banyak yang menyaksikan sendiri bahwa doa Nabi Muahammad SAW itu benar-benar terwujud dalam kehidupan mereka.
Dalam riwayat lain Sy. Anas RA mengungkapkan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW lewat (rumahnya). Lalu ibunya, Ummu Sulaim, mendengar suara beliau SAW. Maka ia berkata, “Wahai Rasulullah SAW, inilah Unais.”
Sy. Anas RA mengatakan, “Maka Rasulullah SAW mendoakan tiga hal untukku. Yang dua (banyak harta dan anak) sudah aku capai di dunia, dan yang ketiga aku harapkan di akhirat.” (HR. Muslim).
Berbahagialah Sy. Anas RA yang telah didoakan secara spesifik oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan diangkat menjadi salah seorang kepercayaan beliau SAW, sebagaimana dalam riwayat Sy. Tsabit RA mendapat cerita langsung dari Sy. Anas RA, yang mengutarakan bahwa ketika ia sedang bermain dengan anak-anak yang lain, lantas Rasulullah SAW mendatanginya. Beliau SAW mengucapkan salam kepada semua anak yang ada, lalu menyuruh Sy. Anas untuk suatu keperluan sehingga ia terlambat pulang.
Setelah ia sampai di rumah, ibunya bertanya, “Mengapa kamu pulang terlambat ?”
“Aku tadi disuruh oleh Rasulullah SAW untuk suatu keperluan,” jelas Sy. Anas RA.
“Keperluan apa ?”
“Rahasia.”
Ibunya Sy. Anas RA berkata, “Janganlah engkau menceritakan rahasia Rasulullah SAW kepada siapa pun.”
Lalu Sy. Anas RA berkata kepada Sy. Tsabit, “Wahai Tsabit, demi Allah, kalau aku menceritakannya kepada seseorang, aku pasti menceritakannya juga kepadamu.” (HR. Muslim).
Dalam hadits ini, ada juga hikmah lain yang dapat diambil manfaatnya, yaitu barangsiapa yang dipercaya untuk menyimpan rahasia orang lain, maka hendaklah ia menjaga rahasianya itu bahkan hingga dibawa mati.