IMAN SIAPAKAH YANG TELAH MERASUK DALAM TULANG SUMSUM ?
Luthfi Bashori
Jaman sekarang banyak sekali orang yang memiliki keimanan hanya sebesar biji jagung, sangat mudah diombang-ambongkan oleh keadaaan, termasuk keimanan yang cepat luntur hanya karena diiming-iming oleh materi duniawi.
Harta, tahta dan wanita termasuk faktor yang sering kali menyebabkan lunturnya iman seorang, hingga ia berani menjualnya demi meraih harta. Sebut saja nama beberapa orang yang semula terkenal sebagai pejuang ideologi, tiba-tiba berbalik arah menjadi musuh bagi ideologi yang selama ini diperjuangkannya, hanya karena mendapatkan sogokan uang Rp 1 Miliar.
Sebut pula nama-nama beken yang sebelumnya terkenal sebagai pejuang agama nan lurus, tiba-tiba berubah menjadi pecundang agama, karena mendapat tawaran jabatan tinggi dan strategis dari pihak-pihak yang sebelumnya menjadi rival utamanya.
Sudah berapa banyak para pejuang ideologi yang tiba-tiba kolaps di arena pertandingan, karena terlibat sekandal dengan wanita yang sengaja dipasang oleh musuh-musuhnya sebagai jebakan, dan sang pejuang pun terperangkap dalam permainan itu, maka tiba-tiba iapun menjadi kerbau dicocok hidungnya, hingga tunduk dan patuh terhadap permainan lawan.
Tentu keadaaan di atas ini sangat berbeda dengan orang-orang yang diberi oleh Allah kekuatan iman yang luar biasa dan tiada batas, sebagaimana dikatakan oleh orang-orang sekarang, yaitu para pejuang yang memiliki keimanan tahan banting, dan tidak mudah terpengaruh oleh rayuan dunia.
Coba tengok sejarah, bagaimana ketika Shahabat Nabi yang bernama Sy. Ammar bin Yasir dan keluarganya saat menyatakan memeluk Islam, mereka mendapat siksaan dari kaum Quraisy dengan siksaan paling berat di kala itu. Beliau pernah dicambuk, dipanggang, dan ditenggelamkan ke dalam air sampai pingsan.
Sedemikian berat siksa yang beliau terima bersam keluarganya, hingga Nabi Muhammad SAW yang melihat penyiksaan tersebut bersabda, “Sabarlah kalian, wahai keluarga Yasir. Sungguh, tempat yang dijanjikan bagi kalian adalah sorga.” (HR. Baghawi dan Abu Nu’aim).
Nabi Muhammad SAW juga menyatakan tentang kualitas keimanan Sy. Ammar bin Yasir ini dengan sabdanya, “Iman telah merasuk dalam diri Ammar sampai tulang sumsumnya.” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Dalam persaksian Nabi Muhammad SAW terhadap kuatnya keimanan Sy. Ammar bin Yasir, beliau SAW juga bersabda, “Siapa yang memusuhi Ammar bin Yasir, dia dimusuhi oleh Allah, dan barangsiapa yang membenci Ammar bin Yasir, berarti dia juga dibenci Allah.” (HR. Ahmad).