SY. ABBAS BIN ABDUL MUTTHALIB BAPAK PARA RAJA
Luthfi Bashori
Menurut para ulama Aswaja, bahwa pendapat yang paling mu’tamad (terpercaya), sejak pemerintahan Islam dipegang oleh Shahabat Mu’awiyah, pasca kekhalifahan Sy. Abu Bakar, Sy. Umar, Sy. Utsman, Sy. Ali dan Sy. Hasan bin Ali dengan masa kekhalifahan selama 30 tahun, maka sejak itu pula pemerintahan dipegang oleh para sultan atau raja dengan sistem kesultanan atau kerajaan, walaupun mereka masih memanggil para raja tersebut dengan sebutan khalifah, seperti Khalifah Mu’awiyah dan para keturunannya yang lazim disebut sebagai Bani Umayyah.
Setelah masa pemerintahan Bani Umayyah, maka berkuasalah pemerintahan Bani Abbasiyah, yaitu para raja keturunan dari Sy. Abbas bin Abdul Mutthalib pamanda Rasululah SAW. Kekuasaan para raja Bani Abbasiyah ini sebenarnya sudah dikhabarkan oleh Rasulullah SAW kepada sang paman tersebut.
Sebagaimana Sy. Abu Hurairah RA memberitahukan, bahwa suatu hari Nabi Muhammad SAW keluar dan bertemu dengan Sy. Abbas bin Abdul Mutthalib. Lalu beliau SAW bersabda,
“Wahai Abu Fadhl, maukah engkau kuberi kabar gembira ?”
“Tentu, wahai Rasulullah,” jawab Sy. Abbas RA.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah mengawali perkara khilafah ini dariku dan akan mengkhirinya pada keturunanmu.” (HR. Abu Nu’aim).
Demikian juga Sy. Abdullah bin Abbas RA mengungkapkan bahwa ibunya (St. Ummul Fadhl) yang sedang mengandung bercerita, suatu ketika ia berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW dan bersabda kepadanya, “Wahai Ummul Fadhl, engkau sekarang sedang mengandung bayi lelaki. Jika telah lahir nanti, bawalah kepadaku.”
Setelah melahirkan, Ummul Fadhl membawa bayinya kepada Nabi SAW. Lalu beliau mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi itu dan iqamah di telinga kirinya. Kemudian beliau mentahnik (menyuapi) bayi itu dan bersabda, “Ummul Fadhl, pulanglah bersama bapak para khalifah ini.”
Sesampai di rumah, Ummul Fadhl menceritakan semua itu kepada suaminya, Sy. Abbas bin Abdul Mutthalib RA. Ia pun segera berpakaian rapi dan mendatangi Rasulullah SAW, untuk menanyakan kebenaran cerita istrinya. Beliau SAW pun membenarkan dan bersabda, “Darinya nanti akan lahir As-Sifan, Al-Muhtadi, dan orang yang akan shalat bersama Isa bin Maryam AS.” (HR. Abu Nu’aim).
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Di antara (keluarga) kami ada Al-Qaim, Al-Manshur, As-Saffah, dan Al-Mahdi. Al-Qaim akan menjadi khalifah yang tidak menumpahkan darah. Al-Manshur tidak akan di tolak kebenarannya. As-Saffah suka mengalirkan harta dan darah. Sementara itu, Al-Mahdi akan memenuhi pemerintahanya dengan keadilan sebagaimana sebelumnya ia dipenuhi dengan kedzaliman.” (HR. Ibnu Asakir).
Sy. Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas) RA bercerita Rasulullah SAW mendekapkan diriku ke dadanya, lalu bersabda, “Wahai Allah, berilah kepadanya pemahaman dalam agama.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Â