KEBUSUKAN NANAH AHLI NERAKA
Luthfi Bashori
Di antara cara meningkatkan rasa takut (taqwa) kepada Allah, adalah dengan memahami bentuk siksa dari Allah yang dijanjikan bagi orang-orang yang tidak taat kepada syariat-Nya.
Sy. Sa’id RA menerangkan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kal Muhli adalah semacam minyak yang mendidih. Jika itu diletakkan kepada ahli neraka, maka terbakar dan rontoklah seluruh kulit wajah dan kepalanya. Seandainya seember ghassaq (air nanah ahli neraka) dituangkan ke dunia, niscaya seluruh dunia menjadi busuk.” (HR. At-Tirmidzi).
Dalam riwayat Sy. Abu Darda’ RA, beliau mengemukakan, bahwasannya Nabi Muhammad SAW menerangkan, bahwa ahli neraka itu ditimpa kelaparan yang rasanya sebanding dengan azab yang mereka terima. Lalu mereka meminta tolong, maka mereka diberi makanan dari buah berduri yang tidak mengenyangkan. Ketika mereka meminta makanan yang lain, maka diberilah makanan yang menyumbat kerongkongan. Seketika mereka ingat sewaktu di dunia, mereka mengobati makanan yang menyumbat tenggorokan dengan minuman. Kemudian mereka pun meminta minum, lalu disuguhkan kepada mereka melalui pengait-pengait besi air yang mendidih. Jika air itu didekatkan, terbakarlah wajah mereka. Apabila air itu diminum, terpotong-potonglah usus-usus mereka.
“Panggilah para malaikat penjaga neraka Jahannam,” usul mereka kemudian.
Malaikat penjaga Jahannam berkata, “Bukankah telah datang kepada kalian para rasul dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata ?”
“Ya, benar,” jawab mereka.
“Berdoalah kalian,” usul para malaikat.
Namun, doa orang-orang kafir itu selalu sesat. Maka berkatalah ahli neraka kepada Malaikat Malik, “Wahai Malik, hendaklah Tuhanmu mematikan kami saja.”
“Sesungguhnya kalian tetap tinggal (selamanya dalam neraka),” jawab Malaikat Malik.
Ahli neraka itu berkata, “Panggilah Tuhan kalian, sebab tiada yang lebih baik dari Tuhan kalian.”
Lalu mereka pun berkata, “Wahai Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami. Kami adalah orang-orang yang sesat. Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami (dan kembalikanlah kami ke dunia). Jika kami tetap (dalam kekafiran, sunguh kami adalah orang-orang yang zalim.”
Allah SWT berfirman yang artinya, “Tetaplah (dalam neraka) dengan hina, dan janganlah kalian berbicara dengan Aku.”
Sejak saat itu, mereka berputus asa dari semua kebaikan. Mereka pun mulai menjerit-jerit menyesali perbuatan masing-masing dan mengutuk dirinya sendiri. (HR. At-Tirmidzi).
Betapa pedihnya siksa yang diterima oleh para penduduk neraka. Hampir seluruh anggota tubuhnya akan merasaakan kesakitan yang sangat, dan mereka tidak mendapatkan sedikit pun keringanan siksa seperti yang mereka inginkan.
Sy. Umar RA menyatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh lidah orang kafir (dalam neraka) akan ditarik hinga sejauh satu atau dua farsakh, lalu diinjak-injak oleh orang banyak.” (HR. At-Tirmidzi).