MEMBAYANGKAN SITUASI NERAKA JAHANNAM
Luthfi Bashori
Sy. Abu Hurairah RA menceritakan bahwa ketika ia dan beberapa shahabat bersama Nabi SAW, terdengarlah suara gemuruh yang kuat.
“Tahukah kalian, suara apakah itu ?” tanya Rasulullah SAW.
“Hanya Allah dan Rasul-Nya yang mengetahuinya.”
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Itu adalah suara batu besar yang dilemparakan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun silam. Batu itu terus meluncur ke dalam neraka hingga sampai dasarnya.” (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain, Sy. Utbah bin Ghazwan RA menceritakan Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Sungguh, sebuah batu besar jika dilemparkan ke jurang neraka Jahannam, lalu meluncur ke dalamnya selama tujuh puluh tahun perjalanan, niscaya ia masih belum sampai di dasarnya.” (HR. At-Tirmidzi).
Betapa dalamnya jurang neraka itu, bagaimana cara membayangkan jika seseorang dilemparkan dari bibir bagian paling atas neraka, maka memerlukan waktu tujuh puluh tahun untuk sampai ke dasar neraka. Padahal di sekeliling dinding-dinding neraka itu dipenuhi dengan panasnya api yang siap melumat tubuh orang-orang yang jatuh mendekatinya.
Di dasar neraka sendiri terdapat api besar yang menyala-nyala, karena disulut oleh bahan bakar yang sangat mengerikan, dan bahan bakar yang dimaksud di sini adalah berupa daging-daging manusia bercampur batu-batu neraka, yang oleh Alquran disebutkan waquuduhan naasu wal hijaarah (bahan bakar neraka itu terdiri dari manusia dan bebatuan).
Sy. Abu Hurairah RA menyatakan Nabi Muhammad SAW bersabda, “Api yang biasa kalian nyalakan merupakan sebagian dari tujuh puluh bagian panasnya neraka Jahannam.”
“Wahai Rasulullah SAW, demi Allah, sungguh api di dunia ini benar-benar sudah cukup panas,” ungkap para shahabat.
Nabi Muhammad SAW bersabda ,”Akan tetapi, sungguh, api neraka Jahannam enam puluh sembilan kali lebih panas dibandingkan api dunia, yang setiap bagian sama panasnya dengan api di dunia.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi).
Jika seluruh panas api yang ada di dunia itu dikumpulkan dalam satu tempat, lantas dibandingkan dengan ukuran panasnya api neraka, niscaya panasnya api dunia itu hanyalah ibarat sepercik dari panasnya api neraka.
Bisa dibanyangkan, kira-kira bagaimana panasnya jika terjadi kebakaran di seluruh dunia secara serentak di hampir setiap sudut yang dihuni oleh masunia, padahal rasa panasnya saat seperti itu, ternyata hanyalah ibarat sepercik dari panasnya sengatan api neraka.
Begitulah kira-kira gambaran betapa dahsyatnya siksa Allah yang dijanjikan bagi para calon penghuni neraka kelak. Na’uudzubillaahi min dzaalik.