ORANG MURTAD DIJAUHKAN DARI TELAGA KAUTSAR
Luthfi Bashori
Sy. Sahl ibnu Sa’d RA mengungkapkan, bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda, bahwa kelak akan mendatanginya beberapa kaum yang telah beliau kenal dan mereka juga mengenal beliau. Kemudian antara Nabi SAW dan mereka tiba-tiba terhalang oleh sesuatu. Maka, beliau berkata, “Sungguh mereka adalah umatku.”
Saat itu dikatakan, “Engkau tidak mengetahui apa yang telah mereka perbuat sesudahmu.”
Maka, berkatalah Rasulullah SAW, “Binasalah, binasalah bagi orang-orang yang mengadakan perubahan-perubahan (aqidah) sesudahku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Murtad, atau pindah aqidah adalah perbuatan seseorang yang semula beragama Islam lantas keluar dari agama Islam. Bentuk murtad itu ada beberapa macam, antara lain seseorang yang nyata-nyata pindah agama misalnya karena menikah dengan non muslim kemudian mengikuti agama pasangannya.
Atau murtad karena ikut aliran sesat, walaupun masih menggunakan embel-embel Islam tapi aqidahnya keluar dari ajaran Islam, misalnya menjadi pengikut seseorang yang mengaku-ngaku jadi nabi baru, atau ikut Imam Mahdi palsu, dan yang semisalnya.
Ada juga yang murtad karena mengikuti ritual agama lain yang sedang memnyembah dan memuja tuhan-tuhan selain Allah, semisal senang menghadiri perayaan ritual hari-hari besar non muslim dalam penyembahan kepada tuhan-tuhan mereka. Tentunya masih banyak ragam jenis kemurtadan yang lainnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda ketika beliau sedang berdiri (di pinggir telaga Kautsar) kelak, tiba-tiba berjumpa dengan segolongan manusia. Saat beliau SAW mulai mengenali mereka, muncullah seorang lelaki di antara beliau dan mereka.
Lelaki itu berkata kepada mereka, “Kemarilah kalian semua.”
“Akan ke manakah ?” tanya Nabi Muhammad SAW
Lelaki itu menjawab. “Ke neraka, demi Allah.”
“Mengapa ke neraka ?”
“Sesungguhnya mereka itu murtad sesudahmu,” jawab lelaki itu menerangkan.
Maka, Nabi Muhammad SAW melihat tiada seorang pun di antara mereka yang dapat menghindar (neraka). (HR. Al-Bukhari).