|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 59 users |
Total Pengunjung: 6224160 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
BACA QURAN DI KUBURAN, SIAPA TAKUT ? |
Penulis: Pejuang Islam [ 15/12/2009 ] |
|
|
BACA QURAN DI KUBURAN, SIAPA TAKUT ?
Luthfi Bashori
Banyak orang yang salah persepsi terhadap kuburan. Sebagian orang merasa takut datang ke kuburan karena berpikiran bahwa di kuburan itu banyak hantu yang bergentayangan.
Bahkan terkadang terbersit di benak mereka, ada kemungkinan para mayyit yang sudah sekian lama dimakamkan, bakalan keluar dari alam kubur untuk menakut-nakuti mereka, sebagaimana yang digambarkan di dalam film-film horor, semacam hantu pocongan maupun hantu mumi alias mayat hidup.
Pada hakikatnya para mayyit yang berada di dalam kubur, nyawa mereka sudah berada di alam lain, sedangkan tubuh mereka sudah berproses dengan tanah.
Sebagian dari mereka sudah menjadi tulang belulang, bahkan ada juga yang tinggal tulang ekornya saja.
Bagi mayyit yang baru beberapa saat dimakamkan, tentu saja terus berproses bersama ekosistem yang mengelilinginya. Ibarat kayu kering yang di tanam di dalam tanah, pasti akan mengalami kelapukan dimakan ekosistem tanah, yang terdiri dari berbagai jenis makhluq hidup pengkonsumsi benda-benda dalam tanah yang mudah dicerna.
Tentunya proses alamiyah seperti yang sudah banyak dipahami orang, pasti terjadi pula pada para mayyit yang telah dimakamkan.
Sekalipun demikian, tetap saja Allah memberikan pemahaman di dalam Alquran yang artinya : `Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur (wafat) di jalan Allah itu telah mati, bahkan mereka itu hidup (di alam lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka itu mendapatka kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Alah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan kehidupan mereka itu) di sisi Tuhannya dengan mendapat rizqi`. (QS. Ali Imran, 169)
Jadi sekalipun jasad para mayyit sudah hancur luluh di makan waktu, namun di hadapan Allah ternyata mereka itu hidup.
Bahkan menurut Nabi SAW,mereka mengetahui dan dapat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh orang semacam kita-kita yang masih hidup.
Nah, tuh perhatikan sabda Nabi SAW : `Tidaklah seseorang mukmin yang melintasi kuburan saudaranya sesama mukmin yang dikenalnya, lantas dia ucapkan salam, kecuali teman (mayyit)-nya itu pasti mengetahuinya dan menjawab salamnya`.
Ibnul Qayyim Aljauzi di dalam kitab Arruuh, hal 152 hingga
Hal 159 telah membahas panjang lebar masalah ini, antara lain beliau menukil hadits shahih, Nabi SAW bersabda yang artinya : `Sesungguhnya mayyit itu dapat mendengarkan suara sandal para pelayat, tatkala mereka pulang dari kuburan`
Karena itu, saat kita berada di tanah pekuburan, hendaklah kita selalu menjaga ucapan, jangan sampai melontarkan kata-kata kotor. Karena kata-kata kotor itu sangat mengganggu pendengaran orang yang masih hidup juga pendengaran yang sudah wafat.
Berbeda sekali jika yang kita ucapkan adalah kalimat-kalimat thayyibah (kata-kata baik).
Betapa mulianya jika kita mau membaca Alquran saat kita berziarah kubur atau berada di tanah pekuburan. Hal ini telah dicontohkan oleh Shahabat Abdullah bin Umar RA yang berwasiat dengan meminta jika beliau wafat agar dibacakan di atas kuburannya Surat Albaqarah (diriwayatkan oleh Abdulhaq Al-asybily).
Semula Imam Ahmad bin Hanbal sempat melarang pembacaan Alquran di makam pekuburan, karena saat itu belum ada hadits yang sampai kepada beliau tentang masalah ini, namun setelah beliau mendapatkan sejumlah hadits serta amalan para shahabat Nabi, maka Imam Ahmad bin Hanbal mencabut larangan tersebut.
Imam Suyuthi menukil hadits yang diriwayatkan oleh Albaihaqi dan Atthabarani, dari Abdullah bin Umar, dari Nabi SAW bersabda yang artinya: `Jika salah seorang di antara kalian wafat, maka jangan ditahan lama-lama, dan segerakanlah di bawa ke kuburan, kemudian bacakan di atas kuburan bagian kepalanya surat Alfatihah, dan di bagian kakinya penutupan surat Albaqarah` (kiab Syarhus shudur, hal 104)
Nah, kalau kita menengok kitab Syarhus shudur pada halaman 134, akan kita temui riwayat bahwa Alhasan bin Asshabaah Azzafarani mengatakan : `Aku bertanya kepada Imam Syafi`i tentang bacaan (Alquran dan doa) di pekuburan, beliau mejawab : Ya boleh-boleh saja`
Dengan demikian, kita tidak perlu takut membaca Alquran maupun doa-doa serta kalimat-kalimat thayyibah (yang baik) di tanah pekuburan maupun di dekat makam orang yang sedang kita ziarahi.
Kita tidak perlu takut mayyit-mayyit itu akan muncul di depan kita dengan bentuk yang menyeramkan, sebagaimana yang digambarkan dalam film-film fiktif bertema horor, karena hal itu tidak akan terjadi kecuali hanyalah halusinasi kita semata.
Kita juga tidak perlu takut dituduh bid`ah dhalalah (sesat) oleh kaum Wahhabi, saat kita berziarah ke makam pekuburan dengan membaca Alquran dan doa-doa serta kalimat-kalimat thayibah, karena para Ulama Salaf telah menerangkan kebolehan amalan itu sesuai dengan dalil Alquran dan Hadits Nabi SAW.
Jadi....
Ya kita gak usah takut : `didatangi setan mumi`, maupun : `dimarahi orang Wahhabi`
Gitu looh ...!
Gitu looh... !
..
|
1. |
Pengirim: muhammad nur arrobany - Kota: metro lampung
Tanggal: 18/12/2009 |
|
saya sangat berharap sampeyan dan warga seperti kita bisa mengajarkan apa yang dikatakan bidah oleh kaum salafywahaby di dunia maya..karena selama ini warga NU (ahlusunah Wal jamaah) semakin di serang keyakinannya oleh mereka...seperti contohnya di desa tetangga di kota kami hampir pro kontra terhadap ajaran islam gara -gara faham baru (wahabi) ini datang....dan tolong berilah kami dalil tentang ajaran2 yang dikatakan mereka bidah...agar saya dapat menyanggah pendapat kaum wahabi...sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada anda |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon doa agar kami dapat istiqomah. Alangkah senangnya jika akhi bersedia mencantumkan amalan apa saja yang sedang marak diingkari oleh Wahhabi di tempat akhi, sehingga dapat kami posting sesuai kebutuhan akhi. Syukran. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: Liliyanto - Kota: Tenggarong
Tanggal: 21/12/2009 |
|
Terima kasih pak Ustad. semuga kami semua tidak ragu untuk melakukannya. Karena hati kecil saya yakin, bahwa apa yang dilakukan oleh para ulama selama ini benar. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, para ulama Aswaja (Sunni Syafi'i) tidak akan mengamalkan sesuatu amalan tanpa dalil kongkrit, tetapi pasti berlandaskan Alquran-Hadits dengan pemahaman ulama Salaf Aswaja. Syukran jazilan. |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: azizah - Kota: malang
Tanggal: 26/12/2009 |
|
saya sangat berterima kasih
sekarang saya menjadi tenang dan tidak takut jika berziarah ke makam makam para wali dan saudara saya |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, mudah2 bisa mengkhatamkannya. |
|
|
|
|
|
|
|
4. |
Pengirim: Muhammad Qosasih - Kota: Talaga
Tanggal: 17/3/2010 |
|
Terima kasih atas penjelasannya. Di daerah saya yg dipermasalahkan tahlil, shalat duhur setelah shalat jum'at &peringatan maulud nabi. Mohon dijelaskan terima kasih. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Barangkali yang perlu diingatkan bagi masyarakat di desa akhi adalah pelaksanaan shalat dhuhur setelah shalat jumat, bahwa perikaku itu memang salah menurut syariat, karena shalat Jumat itu adalah sebagai ganti shalat dhuhur. Jadi setiap muslim yang sudah melaksanakan shalat Jumat secara sah sesuai syarat dan rukunnya, maka tidak perlu melaksanakan shalat dhuhur di hari itu juga. Kecuali jika pelaksanaan shalat Jumatnya tidak memenuhi syarat dan rukunnya, maka wajib mengulanginya dengan shalat dhuhur. Untuk masalah bolehnya tahlilan dan maulid Nabi SAW, harap membaca artikel-artikel yang sebelumnya, sudah sering kami posting. |
|
|
|
|
|
|
|
5. |
Pengirim: iputu swastika - Kota: Kendal
Tanggal: 14/12/2011 |
|
Apakah dalil yang dipakai sebagai hujjah sudah melewati proses tarjih ustad ? Mohon bimbingannya. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Masih banyak dalil penguat lainnya yang menunjukkan anjuran baca Alquran di makam pekuburan, antara lain Nabi SAW bersabda : Iqrauu yaasiin 'alaa mautaaakum (bacalah surat Yasiin untuk para mayyit kalian). HR. Ahmad, Abu Dawud, Annasai dan Ibnu Hibban.
Ibnu Hibban mengatakan dalah kitab shahihnya, dari Jundub bin Abdillah berkata, Nabi SAW bersabda: Surat Albaqarah itu bukit dan puncaknya Alquran, yang mana turun bersama setiap ayatnya sejumlah 80 malaikat, di dalamnya terdapat ayat (kursi) Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum, yang turun dari Arsy lantas menyambung dengannya, sedangkan surat Yasin adalah sentralnya Alquran, yang tidak ada seorangpun membacanya karena Allah dan mengharapkan sorga, kecuali orang itu diampuni oleh Allah, maka bacakanlah ia (Yasin) ini untuk para mayyit kalian. |
|
|
|
|
|
|
|
6. |
Pengirim: ikbal - Kota: bekasi
Tanggal: 22/1/2012 |
|
ustad mohon dalil2 nya , di sekeliling rumah dan bahkan 50% warga di bekasi, merka mengatakan bid'ah di setiap perkara2 yang di warisakn dari para wali2. ( walisongo ) |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Berarti mereka sudah terkena virus Wahhabi. Maka segera saja akhi cari artikel di situs ini, klik Karya Tulis Pejuang, dan masuk pilihan di samping kanan atas, lantas klik kolom Teriakan Pejuang. cari judul : Silahkan Bertabarruk, Kami memberikan Dalilnya, baca artikel ke 1 , 2 dan 3. Bisa juga akhi print dan dibagikan kepada orang-orang yang akhi kehendaki. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|