|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Senin, 22 September 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 8 users |
Total Hari Ini: 60 users |
Total Pengunjung: 6224161 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
DI MALAYSIA DIHAMPIRI KERINDUAN DHAHSYAT KEPADA IBUNDA |
Penulis: Pejuang Islam [ 27/4/2018 ] |
|
|
DI MALAYSIA DIHAMPIRI KERINDUAN DHAHSYAT KEPADA IBUNDA
Malam Jumat, 27 April (semalam) di Yayasan Restu Shah Alam diadakan acara Khataman Alquran dengan membaca beberapa doa bersama beberapa habaib dan masyayekh asal Yaman serta masyarakat se tempat.
Ada beberapa doa yang cukup panjang dibaca bergantian oleh para tokoh asal Yaman itu, sebagaimana telah diatur oleh panitia pelaksana.
Subhalallah, giliran baca doa Birrul Walidain (berbakti kepada ke dua orang tua), panitia pelaksana mendatangi saya agar berkenan membacanya (sebelum diminta berceramah), namun yang dibaca hanya terjemahannya saja tanpa bacaan Arabnya.
Maka sesuai permintaan itu, saya membaca terjemahan doa tersebut sedapat mungkin, maksudnya agar para hadirin dari warga Melayu dapat memahami isi doanya.
Tadi pagi, setelah shalat Subuh dan baca wirid, kemudian sarapan pagi serta nge-teh. Kemudian saya beraktifitas ringan, mendampingi santri yang ikut Safari Dakwah di Malaysia ini, merapikan hasil rekaman ceramah yang terekam di handycam dipindah ke laptop.
Di sela-sela beraktifitas pagi hari Jumat itu, tiba-tiba mata saya ngantuk berat dan tertidur sejenak.
Subhanallah, dalam tidur itu, saya bermimpi bertemu Almarhumah Ibunda Qomariyah tercinta bersama keluarga.
Serasa kami bersama rombongan keluarga sedang berziarah ke Makam Rasulullah SAW di Madinah.
Saya melihat makam Rasulullah SAW sedang tidak dijaga oleh aparat, jadi saya, Almarhum Ibunda beserta keluarga bisa bebas menjenguk (mengintip) makam Rasulullah SAW lewat sela-sela jeruji makam beliau (SAW).
Terasa kami juga dapat melaksanakan shalat sepuas-puasnya di sekitar Muwajahah (makam beliau SAW).
Setelah puas mendampingi Almarhumah ibunda tercinta itu, saya pun terbangun dan hanya dapat duduk termangu mengingat-ingat mimpi yang terasa penuh makna itu.
Ternyata saya jadi ingat, bahwa di hari Jumat, 22 Desember 2017 empat bulan yang lalu, saya telah ditinggal wafat oleh Ibunda tercinta untuk selama-lamanya, dan saat itu saya sedang berada di Malaysia, hingga saya tidak dapat menghadiri penghormatan terakhir serta pemakaman ibunda tercinta.
Serasa hanya air mata kering dari kejahuan saja saat itu yang ikut mengiringi arakan jenazah ibunda, bahkan tak terasa air mata kering itu terus meleleh di balik kelopak, saat saya menunggu pesawat di Bandara Kuala Lumpur yang akan menghantarkan saya pulang untuk bersimpuh di depan jenazah ibunda waktu itu, dan kinipun terasa air mata kering itu terulang lagi saat kerinduan kepada ibunda tercinta menghampiri jiwa saya, dan terasa tak mampu untuk dibendung pasca bertemu ibunda dalam mimpi.
والله احبك يا والدتي من اعماق قلبي
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|