URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 65 users
Total Pengunjung: 6224167 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PERINGATAN MAULID NABI SAW - 5 
Penulis: Pejuang Islam [ 4/9/2016 ]
 
PERINGATAN MAULID NABI SAW - 5



Luthfi Bashori

   Berkata Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki :

* Tujuan membaca Maulid Nabi adalah untuk mengenal sifat-sifat mulia Nabi SAW dan mengetahui sekaligus meyakini mukjizat dan irhashat (kelebihan sebelum beliau SAW diangkat menjadi Nabi), karena semua itu akan meningkatkan iman dan cinta kita kepada beliau SAW. Hal itu dikarenakan manusia memiliki naluri untuk mencintai seseorang dilihat dari sisi keindahan, baik keindahan fisik maupun perangai, ilmu maupun amal, tingkah laku maupun keyakinanannya.

Di dunia ini tidak ada yang lebih indah dan lebih sempurna serta lebih utama daripada akhlak dan pribadi Nabi SAW. Sedangkan menambah rasa cinta dan menyempurnakan keimanan kepada beliau SAW adalah perintah Allah SWT. Dengan demikian, merayakan Maulid Nabi SAW sangat dianjurkan dalam Islam.

* Mengagungkan dan memuliakan Nabi SAW termasuk diperintahkan oleh syariat Islam. Begitu pula umat Islam diperintahkan untuk bersuka cita atas kelahiran beliau SAW, dengan cara menampakkan rasa bahagia, mengadakan acara acara seremonial, menyelenggarakan perkumpulan-perkumpulan dzikir serta menjamu makan sesama muslim, terutama kaum miskin.

Amalan tersebut di atas tentunya adalah termasuk ungkapan syukur kepada Allah atas petunjuk-Nya, yang antara lain berupa agama yang lurus, dan anugrah yang besar dengan diturunkan dan diutusnya Nabi Muhammad SAW.

* Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri memuliakan hari kelahiran Nabi Adam AS. Berdasarkan hadits yang menjelaskan tentang kemuliaan hari Jum`at, Nabi SAW bersabda, `Pada hari itu Nabi Adam diciptakan`.

Beliau SAW juga selalu memuliakan waktu atau momen kelahiran para Nabi yang lain, atau perstiwa bersejarah yang berkaitan dengan para Nabi tersebut.

Lantas bagaimana dengan amalan dan kegiatan yang bertujuan untuk memuliakan hari kelahiran seorang Nabi yang paling agung dan seorang Rasul yang paling utama, Sayyidina Muhammad SAW?

Tentunya, mengagungkan dan meneladani Nabi SAW tidak harus dilakukan pada hari kelahirannya saja, akan tetapi bisa dilakukan kapan saja dengan cara yang lebih luas, dengan tujuan utama yaitu mensyukuri nikmat Allah SWT yang paling mulia ini.

Termasuk cara bersyukur kepada Allah, di samping mengagungkan keistimewaan Nabi SAW, juga merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah peradaban kemanusian yang berkonotasi positif, sebagai simbol sejarah yang selalu dapat dikenang sepanjang zaman.

Kegiatan mengagungkan simbul-simbul agama, seperti menghormati tempat kelahiran Nabi Isa AS, telah dicontohkan dalam peristiwa Isra` dan Mi`raj. Saat itu Malaikat Jibril AS menyuruh Nabi SAW untuk melakukan shalat dua rakaat (sebagai penghormatan) di tempat tersebut.

Setelah selesai shalat, Malaikat Jibril bertanya kepada Nabi SAW : `Di manakah tadi kamu shalat?`
Nabipun menjawab,`Tidak tahu`
Malaikat Jibril menjelaskan, `Engkau tadi shalat di bait al-lahm (Betlehem), tempat dilahirkanya Nabi Isa AS`. Riwayat ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadist Saddad Bin Aus, yang diriwayatkan oleh Imam Barras, Abu Ya`la dan Atthabarani.

Menurut Alhafidz Alhaitsami, para perawi yang membawa hadist ini semuanya shahih dan layak dipercaya. Ibnu Hajar menukil riwayat ini dalam kitab Fathul Al-Baari, dan tidak memberi komentar negatif sedikitpun.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: iaz  - Kota: malang
Tanggal: 16/12/2009
 
pejuang islam bagus bgt 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
jazakallah kher atas kunjungannya.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam