URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 9 users
Total Hari Ini: 63 users
Total Pengunjung: 6224165 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SHALAT TASBIH 
Penulis: Pejuang Islam [ 29/11/2009 ]
 
SHALAT TASBIH

Luthfi Bashori

Dari shahabat Abdullah bin Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW mengajari Sayyidina Abbas bin Abdil Mutthalib RA : `Wahai Abbas, Wahai pamanda, maukah engkau aku beri? maukah engkau aku hadiahi? maukah engkau aku cintai? maukah engkau aku ajari sepuluh hal, jika engkau melakukannya maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu semuanya, baik dosa yang terdahulu maupun yang akan datang, baik dosa yang lama maupun yang baru, baik dosa yang tidak sengaja maupun yang sengaja, baik dosa yang kecil maupun yang besar, baik dosa yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.

Adapun sepuluh hal tersebut adalah: engkau shalat empat rakaat, engkau baca Alfatihah dan satu surat pada setiap rakaat. Jika selesai membaca surat pada rakaat pertama dan engkau masih berdiri, maka bacalah : subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah, wallahu akbar, sebanyak lima belas kali.

Kemudian engkau ruku` dan bacalah (maksudnya : subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah, wallahu akbar) sebanyak sepuluh kali. Kemudian engkau berdiri dari ruku` dan bacalah sepuluh kali. Lantas engkau bergerak untuk sujud dan bacalah tatkala engkau sujud sepuluh kali. Berikutnya engkau bangun dari sujud (untuk duduk) maka bacalah sepuluh kali. Lantas engkau sujud (lagi) dan bacalah sepuluh kali. Kemudian engkau bangun dari sujud (untuk duduk sejenak sebelum berdiri) maka bacalah sepuluh kali. Nah, jika dijumlah maka engkau membacanya sebanyak tujuh puluh lima kali pada setiap rakaat.

Engkau lakukan semua itu pada empat rakaat. Jika engkau mampu maka amalkanlah (Shalat Tashbih ini) setiap hari sekali, jika tidak mampu maka lakukan pada setiap Jumat sekali, jika tidak mampu maka lakukanlah setiap bulan sekali, jika tidak mampu maka lakukanlah setiap tahun sekali, dan jika tidak mampu maka minimal engkau lakukan satu kali dalam seumur hidupmu. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Huzamah, dan Atthabarani yang terdapat tambahan pada akhir riwayatnya : Sekalipun dosa-dosamu sebanyak buih lautan atau sebanyak batu kerikil yang saling berhimpitan, maka Allah akan mengampunimu).

Perlu diketahui bahwa pada rakaat kedua dan rakaat terakhir, maka kalimat subhanallah dan seterusnya, dibaca sepuluh kali setelah menyelesaikan bacaan tahiyyat awwal atau akhir secara sempurna, waktunya sebelum berdiri atau sebelum salam.

Shalat tashbih ini telah diamalkan oleh para ulama dan kalangan orang-orang shalih dari masa ke masa. Sehingga menurut standar ilmu musthalah hadits, maka riwayat tentang ajaran Shalat Tashbih ini nilainya menjadi semakin kuat.

Tentunya dalam kondisi masyarakat dewasa ini yang semakin lama tampak semakin amburadul, dan jauh dari tuntunan syariat, suatu kondisi yang menyebabkan kemaksiatan semakin vulgar dan merajalela. Yang mana dampak negatifnya semakin merata di hampir semua lapisan masyarakat.

Kini, banyak orang yang tidak takut meninggalkan shalat secara terang-terangan, modus penipuan juga semakin bervariatif, portitusi, pornografi, pejudian, korupsi, dan bermacam-macam bentuk kejahatan serta kemungkaran sudah menjadi berita harian di semua mass media.

Barangkali, amalan Shalat Tashbih yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini, adalah salah satu alternatif yang dapat dijadikan solusi bagi siapa saja dari kalangan umat Islam, yang ingin mendapatkan ketenangan jiwa, ketentraman bathin, dan yang dapat membebaskan diri dari serangan dan himpitan segala macam penyebab depresi, yang terus menyodok dan menyerang kehidupan umat Islam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Irfan khalis  - Kota: MAlaysia
Tanggal: 13/1/2010
 
apakah tasbih yang perlu di baca pada setiap hari yang bebeza? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kalau bacaan tashbih (subhanallah) maka dapat dibaca setiap waktu, kapan saja baik untuk membaca tashbih. kalau shalat tashbih jika mampu dilakukan setiap hari satu kali adalah sangat baik. kalau tidak mampu maka bisa seminggu satu kali, jika tidak mampu maka sebulan satu kali, jika tidak mampu maka setahun satu kali, jika tidak mampu maka paling tidak selama hidup menjalankannya satu kali.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam