URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
AYOO SHALAT MALAM ! 
  Penulis: Pejuang Islam  [4/8/2025]
   
KOMUNIKASI DI MEJA MAKAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/7/2025]
   
SUJUD SYUKUR 
  Penulis: Pejuang Islam  [27/7/2025]
   
MENGALAHKAN HAWA NAFSU 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/7/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Senin, 22 September 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 208 users
Total Pengunjung: 6224320 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Akhirnya, Ayah dan Anak Suriah Korban Serangan Teroris Dimakamkan 
Penulis: http://sahabatalaqsha.com [23/3/2019]
 
Akhirnya, Ayah dan Anak Suriah Korban Serangan Teroris Dimakamkan


Seorang ayah dan anak asal Suriah yang gugur dalam serangan teroris di masjid di Selandia Baru pekan lalu adalah yang pertama dikuburkan dalam pemakaman massal, kemarin (20/3). Para anggota komunitas Muslim di Christchurch, tempat terjadinya serangan, datang untuk menguburkan para korban dari insiden yang disebut perdana menteri Selandia Baru sebagai “hari tergelap” dalam sejarah negara itu.

Jenazah ayah dan anak itu dibawa oleh para anggota komunitas Muslim ke pemakaman, ungkap juru bicara kelompok Syrian Solidarity New Zealand (SSNz) kepada Anadolu Agency.

Khalid Mustafa (45) dan Hamza Mustafa (15), keduanya adalah Muhajirin Suriah, dimakamkan di Memorial Park Cemetery (bagian Muslim) di daerah pinggiran kota Christchurch.

Putra bungsu Khalid, Zaid, terluka parah dalam serangan itu tapi selamat.

Ayah dan anak itu ada di antara 42 jamaah yang ditembak mati di dalam Masjid Al Noor di Christchurch, di antara total 50 orang yang gugur.

Juru bicara SSNz Ali Akil mengatakan bahwa Zaid yang berusia 13 tahun menghadiri pemakaman dengan menggunakan kursi roda.

“Seharusnya saya tidak berdiri di depanmu. Seharusnya saya terbaring di sisimu,” kata Zaid Mustafa di depan makam ayahnya.

Zaid menjalani operasi selama enam jam untuk mengobati cedera yang dideritanya akibat serangan teroris.

Dari Suriah ke Selandia Baru

Keluarga Mustafa melarikan diri dari Suriah yang dilanda perang dan tiba di Selandia Baru pada 2018. Korban selamat dari serangan mematikan pekan lalu juga termasuk istri Khalid dan putrinya yang berusia 10 tahun.

Selain ayah dan anak Suriah ini, empat pemakaman lagi dilaksanakan kemarin. Pemakaman massal diperkirakan dilakukan dalam beberapa hari.

Sekitar 50 Muslim gugur dan banyak yang terluka pada Jum’at lalu ketika seorang teroris menembaki jamaah saat shalat Jum’at di masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, yang merupakan tanda meningkatnya Islamofobia di seluruh dunia.

Si teroris menyiarkan secara langsung pembantaian itu selama 17 menit di media sosial.

Warga Australia berusia 28 tahun itu ditahan polisi Selandia Baru dan didakwa atas pembantaian itu. Ia akan dihadapkan ke pengadilan pada 6 April.

“Saya tidak bisa memberitahu Anda betapa sulitnya mengetahui bahwa sebuah keluarga datang ke sini untuk mencari keselamatan dan perlindungan (namun meninggal dunia dalam serangan itu) dan mereka seharusnya aman di sini,” kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dalam konferensi pers di Christchurch pada Rabu malam.

Pemerintah Selandia Baru sedang mempersiapkan peringatan massal atas insiden tersebut besok, Jum’at (22/3). “Akan ada momen hening selama dua menit pada hari Jum’at,” ujar Ardern, seraya menambahkan bahwa adzan juga akan disiarkan secara nasional melalui televisi dan radio.*


http://sahabatalaqsha.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam